telkomsel halo

Kemenkominfo Masih Evaluasi Rencana Bisnis Satelit Indosat

10:23:38 | 02 Dec 2013
Kemenkominfo Masih Evaluasi Rencana Bisnis Satelit Indosat
Gatot S Dewa Broto (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mengevaluasi rencana bisnis dari Indosat untuk slot orbit 150.5° Bujur Timur (BT) yang akan ditempati satelit Palapa-E pada 2016 mendatang.

“Kami masih evaluasi dulu apakah respons yang diberikan Indosat sesuai sepenuhnya dengan yang diminta,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto kepada IndoTelko, Senin (2/12).

Terkait dengan deadline yang diberikan Kemenkominfo bagi Indosat yakni 4 Desember 2013 sebelum diputuskan nasib pengelolaan slot orbit tersebut, Gatot menjelaskan tanggal tersebut hanya batas waktu.  “Materi masih harus dievaluasi. Apalagi nantinya masih harus dilaporkan Kepada Pak Menteri yang Insya Allah baru tiba di Indonesia tanggal 7 Desember 2013,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang kans Indosat untuk maish bisa mengelola slot orbit tersebut seiring adanya wacana dari Kementrian Pertahanan dan Komisi I DPR memiliki satelit Pertahanan, Gatot menjelaskan, tidak ada hubungan antara masalah evaluasi rencana bisnis dengan wacana tersbeut.

“Itu tidak ada hubungannya. Memang, dalam pemberitahuan yang kita kirimkan sebelumnya ke Indosat menginformasikan slot tersebut ingin digunakan untuk kepentingan yang lebih luas. Tetapi pemberitahuan ini jauh sebelum adanya heboh-heboh penyadapan,” tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Muhammad Budi Setiawan mengungkapkan, pemerintah memberikan tenggat waktu bagi Indosat untuk menunjukkan keseriusannya mengelola slot orbit 150,5 Bujur Timur hingga awal Desember 2013.

Menurutnya pemerintah sejauh ini belum puas dengan keterangan Indosat terkait rencana pengelolaan slot orbit 150.5 BT ke depannya.  

Diingatkannya, slot orbit adalah hak pemerintah dan tidak bisa kosong karena banyak negara yang mengincar. Selain itu, jika terjadi kehilangan bisa juga mendatangkan kerugian negara. Misalnya, di C-Band dari 150.5 BT dengan satu transponder berkisar US$ 5 juta,  jika negara kehilangan slot tersebut ada potensi kerugian  US$ 180 juta.

Indosat sendiri telah mengumumkan penandatanganan kontrak kerjasama dengan Orbital Sciences pada tanggal 27 November 2013 untuk Palapa-E in Orbit Delivery Contract.

Menurut manajemen Indosat, kontrak kerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Pemerintah sesuai tenggat waktu yang diberikan sebagai pengelola slot orbit 150.5 BT.

Orbital Sciences Corporation nantinya akan mengerjakan proses desain, produksi dan peluncuran satelit Palapa-E pada 2016 nanti. Kabarnya investasi untuk membangun satelit Palapa-E antara US$ 200 juta-US$ 250 juta.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year