telkomsel halo

Ini Penyebab Multi Sim Card Marak

12:10:41 | 09 Sep 2013
Ini Penyebab Multi Sim Card Marak
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia ditasbihkan sebagai salah satu negara multiple SIM Card alias satu pengguna bisa memiliki lebih dari dua kartu prabayar.

Dampak dari multiple SIM card ini terdapat sekitar  50 juta sim card hilang setiap tahunnya atau setara Rp 3 triliun terbuang percuma  setiap tahunnya. Sedangkan total pengguna kartu seluler tahun ini mencapai 312,5 juta pengguna.

Alhasil, tingkat pindah layanan (Churn rate) di Indonesia lumayan tinggi yakni  di kisaran 20% setiap bulannya.  Padahal, di luar negeri di angka 18% setiap tahun.

Lantas apa penyebab maraknya multi SIM card? Kajian yang dilakukan Ericsson ConsumerLab belum lama ini bisa memberikan gambaran.

Ericsson ConsumerLab melakukan survei pada Maret-April 2013. Survei dilakukan kepada 2.053 responden di sembilan provinsi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Terdapat 10 alasan kenapa pengguna di Indonesia menjadi pengelokesi SIM Card. Pertama faktor harga panggilan yang lebih murah. Hal ini dinyatakan oleh 53% responden.

Pemicu lainnya adalah ingin mengambil keuntungan dari panggilan sesama (35%), tertarik promosi operator (30%), dan layanan data yang murah (22%).

Berikutnya, pengguna ternyata membedakan nomor yang untuk dibagikan ke kerabat dan kalangan umum (19%), karena menggunakan perangkat lebih dari satu (16%), dengan multi sim maka langganan data menjadi optimal (16%).

Selanjutnya, pengguna ingin membedakan nomor untuk bisnis dan pribadi (14%), bisa berganti nomor jika layanan operator jelek (14%), dan berganti nomor jika layanan suara jelek (13%).

Regional Head of Ericsson ConsumerLab Asia Tenggara dan Oseania Afrizal Abdul Rahim, mengungkapkan sebanyak 44% pengguna mobile broadband dan 24% pengguna feature phone penganut multi sim card di Indonesia.

Diungkapkannya, sebanyak 6% pengguna feature phone dan 3% pengguna mobile broadband akan berganti operator jika diberi kesempatan.

Sedangkan 24% pengguna feature phone dan 29% pengguna data tak akan berpindah nomor, tetapi akan mencari tawaran lain yang menarik dari operator.Sementara 70% pengguna feature phone dan 68% pengguna data tak akan berpindah dari operator yang digunakannya.

"Tetapi dalam 12 bulan ke depan itu ada sekitar 13% pengguna siap berpindah operator," katanya.

Kesimpulannya, multi SiM card marak karena dominannya masalah kualitas layanan tak mumpuni dan tarif masih mahal dari operator.

Pekerjaan rumah yang harus dibereskan oleh regulator dan operator telekomunikasi di Indonesia.(id)  

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories