telkomsel halo

BlackBerry Masih Menatap Cerah Pasar Indonesia

13:52:51 | 24 Aug 2013
BlackBerry Masih Menatap Cerah Pasar Indonesia
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Anjing menggongong, kafilah berlalu. Inilah prinsip BlackBerry di Indonesia.

Para analis boleh saja menyatakan pasar BlackBerry di negara berkembang seperti Indonesia dalam tekanan, tetapi dengan peluncuran produk barunya, BlackBerry Q5, pada Jumat (23/8) kemarin, perusahaan asal Kanada ini masih menyakini pengguna masih setia dengan perangkat buatannya.

"Kami optimistis penjualan BlackBerry di Indonesia masih sangat bagus. Untuk BlackBerry Q5, sejak soft launching pada minggu pertama Agustus, penjualannya melewati  prediksi," ungkap Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya,   BlackBerry merupakan pionir dan yang pertama mengenalkan berbagai aplikasi di smartphone, seperti push email di ponsel dari sebelumnya hanya lewat desktop.  Selain itu, BlackBerry merupakan ponsel   yang pertama kali mengenalkan social media, dan menampung lebih dari 120 ribu aplikasi lainnya dari seluruh dunia.

Untuk  messaging platform, BlackBerry Messenger (BBM) merupakan yang pertama kali di pasar. "Sekarang semua mengikuti BBM. Kami masih yakin  pasar Instant Messging masih dikuasai BBM di Indonesia,” katanya.

Dikatakannya, kehadiran BlackBerry Q5 dengan banderol Rp 3,9 juta akan menambah varian sistem operasi BlackBerry 10 karena harganya lumayan terjangkau.
Produk ini didukung oleh para mitra distributor seperti  PT Teletama Artha Mandiri (TAM), PT Trikomsel Oke Tbk (Comtech), dan PT Surya Citra Multimedia (SCM).

Terkait dengan fluktuasinya nilai mata uang Rupiah,  Maspiyono  mengatakan sudah membicarakan soal penurunan mata uang rupiah dengan pihak distributor namun belum ada keputusan apapun.

"Kita masih menunggu, karena takutnya meski rupiah turun, namun tarif dan spare part telekomunikasi justru turun," ujarnya.

Dijelaskannya, produk  BlackBerry selama ini banyak menyasar segmen menengah atas, sehingga dalam mengkoreksi harga harus hati-hati.

"Ada segmennya sendiri-sendiri, dan kami tetap bermain di kelas menengah ke atas, dan terbukti, pasarnya sangat bagus," jelasnya.

Berpaling
BlackBerry Indonesia boleh saja terus optimistis, tetapi bagi par amitranya terlihat sinyal mulai meninggalkan perusahaan asal Kanada ini.

Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan kala dikonfirmasi terkait tidak ikut sertanya perseroan dalam program pre order BlackBerry Q5 belum lama ini menyatakan, lebih tertarik membesarkan Android ketimbang BlackBerry.

“Kami ikut di Z10 dan Q10, kalau Q5 tidak. Kita sekarang banyak main di Android. Platform ini lebih enak bermain rich content,” katanya.

Sekadar diketahui, untuk BlackBerry Q5 hanya dua mitra operator yang melakukan pre order awal Agutus lalu yaitu Telkomsel dan XL. Sementara Indosat, Tri, dan Axis tak terdengar kabarnya.

Jika melihat laporan keuangan dari Telkomsel, Indosat, dan XL selama semester pertama 2013, pertumbuhan pengguna BlackBerry tak seperti tahun lalu.

Pelanggan BlackBerry Telkomsel tercatat 6,3 juta pengguna atau naik 14% dari kuartal I yang tercatat 5,5 juta. Apabila dibandingkan kuartal II tahun lalu, jumlah BlackBerry Telkomsel tumbuh 56,2%.

Average revenue per users (ARPU) layanan BlackBerry Telkomsel tumbuh flat, sekitar Rp 114 ribu per bulan, dengan data usage 200 Mb per bulan. Layanan BlackBerry berkontribusi sebesar 43% terhadap pendapatan layanan data Telkomsel.

Di Indosat, jumlah pelanggan BlackBerry di kuartal II  cenderung melambat dengan dua juta pengguna dibandingkan kuartal I. Namun apabila dibandingkan  kuartal II tahun lalu, jumlah jumlah pelanggan BlackBerry Indosat tumbuh 11,1%.  

Sementara XL Axiata juga mengalami pertumbuhan yang rendah pada layanan BlackBerry, yang berkisar 3 juta pengguna di kuartal II tahun ini. Sementara di kuartal I tahun lalu pelanggan BlackBerry XL Axiata tercatat berkisar 2,5 juta pengguna.

Di kuartal II tahun ini, XL Axiata mencatat jumlah pelanggan Android mencapai 2,5 juta pengguna, naik 25% dari 2 juta pengguna di kuartal I.    

Peluang Lokal
Ibarat perjalanan hidup. Ada yang susah, ada yang senang. Ini juga yang terjadi terhadap BlackBerry. Di tengah pamornya yang menurun, para pemain lokal justru memanfaatkan peluang tersbeut.  

“Ini peluang bagi pemain lokal untuk lebih Berjaya di tengah menurunnya BlackBerry,” ungkap  Chief Marketing Officer Cross Mobilephone Janto Djojo.

Menurutnya, rencana kehadiran BBM di Android akan menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan perangkat berbasis sistem robot hijau tersebut. “Bisa jadi ini membuat pengguna Android terus bertambah,” katanya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year