telkomsel halo

Dimension Data akan Garap FTTH

12:42:17 | 28 Jul 2013
Dimension Data akan Garap FTTH
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Dimension Data Indonesia berkeinginan untuk menggarap infrastruktur  fiber to home (FTTH) atau penyediaan serat optik ke rumah pelanggan guna menyediakan akses broadband kecepatan tinggi.

“Tren ke depan itu FTTH seperti yang terjadi di Korea dan Jepang. Di kedua negara tersebut investasi FTTH sudah murah karena infrastruktur Teknologi Informasinya (TI) sudah mapan. Di Indonesia bicara FTTH masih mahal karena kondisi infrastrukturnya belum matang,” ungkap Presiden Direktur Dimension Data Indonesia Yuda Hamka, kemarin.

Diperkirakannya, akses internet melalui FTTH akan menjadi tren di Indonesia dalam dua hingga tiga tahun mendatang karena kebutuhan kecepatan yang tinggi dan stabil akan dibutuhkan oleh pengguna.
 
“Kita antisipasi perkembangan itu dengan mengajak kerjasama tiga operator papan atas dan satu pengembang properti. Semua masih dalam penjajakan,” katanya.

Sementara dalam rangka mengantisipasi perkembangan  tren Bring Your Own Device (BYOD) di pasar korporasi, anak usaha NTT Group ini menyarankan perlunya ada konsolidasi antara teknologi kabel dan nirkabel karena  enterprise mobility berpotensi mengubah struktur jaringan  TI satu perusahaan.

"BYOD akan banyak diadopsi karena  menawarkan efisiensi biaya. Jika ada konsolidasi dua teknologi akses itu akan membuat BYOD menjadi lebih optimum, operational support  lebih mudah, dan biaya jaringan wireless akan lebih efisien hingga 50%,” jelasnya.

Sekadar catatan, Dimension Data Indonesia adalah  perusahaan sistem integrasi global yang memiliki 500 klien di Indonesia. Sebagian besar datang dari sektor telekomunikasi, manufaktur, dan keuangan.

Layanan yang menjadi andalan perseroan diantaranya cloud Infrastructure as a Service (IaaS) dan managed services. Tahun ini perseroan  menargetkan pendapatan usaha sebesar US$ 70 juta dan pada 2014 tumbuh menjadi US$ 100 juta.

NTT Group sendiri  berbasisi di  Afrika Selatan dan menghasilkan pendapatan usaha US$ 130 miliar   pada tahun lalu, dimana US$ 5,6 miliar merupakan kontribusi dari Dimension Data Group  yang diakuisisi pada 2010.

Dimension data di Indonesia dalam menggelar cloud bekerjasama dengan Indosat untuk layanan data center. Sementara dengan XL mendapatkan kontrak selama 4 tahun sejak 2011 lalu senilai US$ 4,7 miliar dalam menerapkan Session Initiation Protocol (SIP) atau protokol signaling yang biasa digunakan untuk menghubungkan antara dua atau lebih pihak menggunakan jaringan Internet Protocol (IP).(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year