BRTI Panggil Operator Selidiki Billing Shock

M. Ridwan Effendi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memanggil semua operator di Indonesia terkait fenomena billing shock yang dialami pelanggan, khususnya sepulang dari berpergian ke luar negeri.

“Kami minggu ini memanggil semua operator kecuali Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), terkait fenomena tagihan mendadak melambung atau bahasa gaulnya, billing shock yang dialami pelanggan. Banyak keluhan masuk soal ini, sehingga perlu diklarifikasi,” ungkap Anggota Komite BRTI M. Ridwan Effendi kepada IndoTelko, Kamis (23/5).

Diungkapkannya, fenomena billing shock banyak dialami pelanggan usai berpergian ke luar negeri. ”Pengaduan pengguna yang mengalami keterkejutan saat menerima tagihan jauh lebih besar dari yang dia perkirakan. Ini terjadi di prabayar dan pascabayar,” ungkapnya.

Menurutnya,  dalam banyak kasus banyak pelanggan yang tidak sadar data roaming dalam kondisi  default on pada smartphone, terutama dengan sistem operasi berbasis android. “Padahal, roaming data di luar negeri itu mahal sekali.Apalagi jika smartphone berbasis android, walau tidak menggunakan internet,  sistem android jalan sendiri,” katanya.

Diharapkannya, semua operator untuk kasus seperti ini  melakukan pendidikan pada masyarakat dengan menginformasikan secara jelas dan terang. “Namun kita tetap menyelidiki supaya tidak terjadi kesalahan sistem di operator. Kalau ditemukan factor kesengajaan, siap-siap saja terima sanksi,” tegasnya.(ak)