Tiga Operator Wujudkan e-Money Lintas Pelanggan

Suasana peluncuran e-money lintas operator (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) - Tiga operator besar di Indonesia  berkolaborasi meluncurkan inovasi  E-money Interoperability (P2P Transfer) atau Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator untuk meningkatkan adopsi uang digital di masyarakat.
Ketiga operator itu adalah Telkomsel, Indosat, dan XL.
 
Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga menjelaskan, kolaborasi ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperluas jaringan layanan uang elektronik di Indonesia dengan  meningkatkan percepatan  layanan uang elektronik, menambah jalur distribusi dan meningkatkan trafik SMS secara eksponensial.

“Kolaborasi ini juga untuk  meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketiga operator dalam mengembangkan layanan pengiriman uang elektronik. Terakhir  ini untuk mendukung program pemerintah mengembangkan program less cash society,” kata Pria yang akrab disapa AJS ini di Jakarta, Rabu (15/5).

Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi menambahkan  danya layanan pengiriman uang elektronik lintas operator menjadikan sekitar  230 juta pelanggan dari tiga operator dapat melakukan transaksi pengiriman uang.

“Ini bagus untuk mempercepat adopsi. Kita bicara skala ekonomi,” katanya.

Sekadar diketahui produk uang digital Telkomsel adalah  Tcash,  XL dengan  XL Tunai, dan Indosat  Dompetku. XL Tunai memiliki sekitar 330 ribu pelanggan, Dompetku sekitar 300 ribu pelanggan, sementara Tcash sudah menembus jutaan pelanggan.

Dijelaskannya,   manfaat yang bisa dinikmati oleh pengguna selular dengan layanan pengiriman uang elektronik lintas operator ini diantaranya, pelanggan dapat dengan mudah dan leluasa melakukan transaksi keuangan melalui ponsel dan secara tidak langsung juga akan meningkatkan customer experience,  dan loyalitas pelanggan, terutama di era digital sekarang ini.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution berharap  semakin banyak operator selular dan bank yang mengikuti jejak untuk berinovasi sehingga inovasi tersebut dirasakan manfaatnya bagi masyarakat secara luas dan   memberi nilai tambah bagi kemajuan industri sistem pembayaran dan perbankan.

Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan, masalah yang harus  diperhatikan dalam penyelenggaraan layanan ini adalah terkait faktor keamanan. “Walau layanan ini berbasis SMS, tetapi masalah orang mau iseng itu selalu ada. Kami akan pertegas masalah keamanan ini kala  revisi UU ITE nanti,” katanya.(ct)