telkomsel halo

Antisipasi Jaringan Tumbang, Smartfren Tambah FO Cadangan

11:19:37 | 28 Mar 2013
Antisipasi Jaringan Tumbang, Smartfren Tambah FO Cadangan
Merza Fachys (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mendapatkan banyak pelajaran berharga dari tumbangnya jaringan pada pekan lalu yang berujung terganggunya layanan data perseroan.

“Kami banyak mendapatkan pelajaran dari kejadian kemarin. Kita sudah menjalankan sesuai yang berlaku di industri telekomunikasi dengan memiliki dua serat optik (Fiber Optic/FO) cadangan, ternyata itu belum cukup,” ungkap CTO Smartfren Merza Fachys di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan memiliki submarine optik untuk  sambungan internet utama  ke luar negeri dari Indonesia ke Singapura menggunakan jalur  Jakarta-Bangka-Batam-Singapura. Infrastruktur ini disewa dari Moratel.

Selain itu ada koneksi FO cadangan ke Singapura menggunakan jalur trans Sumatera di dua sisi yaitu jalur timur dan barat. “Tidak hanya dua cadangan, kita ada yang ketiga, bekerjasama dengan Matrix Submarine dimana sewaktu-waktu bisa disewa. Ternyata punya tiga cadangan itu belum cukup. Sekarang kita pikirkan memiliki cadangan keempat atau kelima, jalurnya tetap Sumatera seiring ekspansi ke pulau tersebut,” ungkapnya.

Diungkapkannya, perencanaan untuk membangun rute baru biasanya memakan waktu selama tiga bulan. Sedangkan biaya yang dibutuhkan sekitar US$ 30 juta –US$ 40 juta.
 
“Itu harga normal jika bangun serat optik dari Sumatera ke Singapura. Kita akan ajak mitra seperti Moratel dan beberapa operator telekomunikasi untuk pembangunan ini karena kebutuhan jalur ke Singapura itu bukan hanya milik Smartfren. Ada kemungkinan kita akan pecah jalur daratnya nanti di Jambi belok langsung ke Batam atau dari Bengkulu,” jelasnya.

Dijelaskannya, masih dipilihnya Singapura sebagai hub untuk menuju internet global karena negara itu paling efisien dan memiliki dua landing point.
“Sebenarnya ada negara lain yang menjadi hub yakni Hong Kong, Darwin, atau China. Tetapi kalau ke Darwin itu rutenya berat, menembus laut selatan yang ada Nyi Roro Kidulnya,” canda Merza.
   
Lebih lanjut Merza mengungkapkan, perseroan juga tengah memacu penyelesaian pembangunan data core di Batam senilai US$ 1 juta. Data core ini akan memperkuat dua infrastruktur sejenis di Jakarta dan Surabaya.
 
Infrastruktur ini berfungsi  mengelola trafik data dengan  kapasitas 80 Gbps.Seharusnya proyek ini selesai pada November 2012. Sedangkan data  core di Jakarta dan Surabaya  memiliki kapasitas masing-masing 100 Gbps.

Data core yang ada di Batam akan melayani trafik data untuk kawasan Sumatera. Sementara data core Surabaya melayani trafik Indonesia bagian timur, dan Jakarta untuk kawasan Jawa bagian barat.  Vendor dari data core perseroan adalah ZTE.  Posisi akhir tahun lalu Smartfren memiliki bandwidth internet 22 Gbps dan volume data yang dilayani 12.700 Terabyte.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year