JAKARTA (IndoTelko) — PT Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan digital nasional di tengah masifnya perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Pesan tersebut disampaikan Direktur Digital Business Peruri, Farah Fitria Rahmayanti, saat menjadi pembicara dalam AI Innovation Summit 2025 bertema “AI for Sustainable Future - Bridging Innovation and Humanity” di Jakarta, Selasa (16/9).
Farah menyoroti pentingnya penerapan tata kelola dan regulasi yang jelas agar adopsi AI dapat berlangsung aman sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis. Ia merujuk data IBM Report yang menunjukkan 74% organisasi mengalami kebocoran AI pada 2024, meningkat 67% dibanding tahun sebelumnya akibat absennya kebijakan tata kelola yang memadai.
“Privasi harus menjadi prinsip sejak awal, bukan sekadar fitur tambahan. Penerapan Privacy by Design bisa diibaratkan seperti sabuk pengaman yang dipasang saat mobil dirakit, bukan setelah kendaraan selesai dibuat,” ujar Farah.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya prinsip kedaulatan data dalam era AI generatif. Panduan praktis yang disarankannya meliputi penerapan Zero-Trust Data Input, penggunaan layanan AI kelas enterprise dengan jaminan zero data retention, anonimisasi data sensitif, serta panduan internal agar karyawan tidak memasukkan informasi rahasia ke dalam prompt. Sementara itu, praktik yang perlu dihindari antara lain penggunaan shadow AI, mengunggah dokumen internal ke platform publik, hingga mengabaikan analisis kontrak layanan.
Farah menegaskan setiap layanan digital yang dikembangkan Peruri diarahkan untuk tidak hanya stabil dan nyaman, tetapi juga aman. “Tujuan akhirnya adalah membangun ekosistem AI yang berkelanjutan dan beretika, sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045,” katanya.
Sebagai BUMN yang berfokus pada teknologi keamanan tinggi, Peruri telah menjalani transformasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir dan menempatkan diri sebagai fondasi kepercayaan digital Indonesia.
Perusahaan optimistis, dengan dukungan regulasi yang kuat dan penguasaan teknologi AI, Indonesia mampu membangun ekosistem AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga dapat dipercaya masyarakat.(ak)