JAKARTA (IndoTelko) - PT Bundamedik Tbk (BMHS) kembali mencetak tonggak baru dalam layanan kesehatan Indonesia. Melalui RSU Bunda Jakarta, BMHS sukses menjalankan operasi pertama dengan Robotic Surgery System generasi kedua, yaitu teknologi bedah robotik terkini yang menawarkan presisi lebih tinggi, luka operasi lebih kecil, serta pemulihan pasien lebih cepat. Langkah ini mempertegas posisi BMHS sebagai pelopor bedah robotik di Indonesia sejak 2012, yang telah menangani lebih dari 750 pasien bersama 16 dokter spesialis dan konsultan bersertifikasi.
Operasi robotik pertama dengan Robotic Surgery System generasi kedua ini dipimpin oleh Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk sekaligus salah satu dokter pelopor bedah robotik di Indonesia, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG.
Dijelaskannya, berbekal pengalaman mumpuni selama 13 tahun menjadi pionir bedah robotik di Indonesia, pihaknya percaya masa depan bedah ditentukan oleh kombinasi antara teknologi mutakhir dan kesiapan tenaga medis. "Teknologi bedah robotik ini membantu dokter bekerja lebih presisi dan dengan hasil lebih optimal untuk semakin mendukung kualitas hidup pasien," katanya.
Operasi robotik pun telah menjadi standar emas di banyak negara maju karena tingkat presisi dan akurasi tinggi. Manfaat tersebut didukung oleh 1) teknologi tangan robotik yang bergerak 360 derajat meniru tangan manusia dengan lebih stabil dan presisi, 2) kamera 3D high-definition yang mampu memperbesar area operasi hingga sepuluh kali lipat sehingga memudahkan dokter melihat detail yang sulit dijangkau metode biasa, 3) mengurangi tremor tangan sehingga lebih aman untuk operasi jaringan halus.
Teknologi terbaru ini juga memberikan minim sayatan dan risiko karena hanya memerlukan 3 5 lubang kecil (5 10 mm), dibandingkan bedah konvensional yang butuh sayatan 10 20 cm. Dengan sayatan yang minimal tersebut, kemungkinan perdarahan dan risiko infeksi pasien lebih sedikit karena luka lebih kecil dan tertutup lebih cepat.
Selain itu, jaringan sekitar lebih sedikit terganggu, sehingga fungsi organ tetap optimal pasca operasi. Berbagai keunggulan tersebut juga memungkinkan rawat inap yang lebih singkat karena pemulihan lebih cepat, yang pada akhirnya menjadikan pengobatan lebih optimal dan menunjang kualitas hidup pasien.
Sementara, Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono menambahkan, adopsi Robotic Surgery System generasi kedua ini merupakan bagian dari langkah strategis BMHS dan RS Bunda Group untuk memperkuat posisi sebagai pionir dalam transformasi layanan bedah robotik di Indonesia.
"Inovasi ini lebih dari sekadar teknologi canggih, namun merupakan komitmen nyata kami dalam meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia, melalui pemanfaatan teknologi kedokteran modern dan penguatan kapabilitas tenaga medis," ujarnya.
Saat ini, di RS Bunda Group terdapat lebih dari 16 dokter berbagai spesialis dan konsultan multidisiplin antara lain Prof. Dr. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU (K); Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, Sp.OG-KFER; Prof. dr. Ponco Birowo, SpU (K), PhD; Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG; Dr. dr. Irham Suheimi, SpOG, M.Repro.Med serta dokter-dokter kompeten lainnya.
Selain mengembangkan layanan, BMHS juga aktif membangun ekosistem melalui pelatihan tenaga kesehatan. Bersama RSU Bunda Jakarta dan BMHS Diklat Indonesia (BDI), BMHS menyelenggarakan Workshop The Latest Innovation In Surgical Field: Robotic Surgery yang diikuti lebih dari 100 dokter berbagai spesialis. Para peserta memperoleh SKP (Satuan Kredit Profesi) dari Kementerian Kesehatan, pelatihan dan penggunaan sistem bedah robotik di RSU Bunda Jakarta,dan pembahasan studi kasus dari berbagai bidang seperti digestif, urologi, obgyn, dan toraks.
Agus menambahkan, melalui peningkatan kompetensi dokter, ia berharap adopsi teknologi bedah robotik makin luas dan merata, serta menghadirkan layanan minimal invasif yang lebih presisi. "Inovasi BMHS ini juga diharapkan mampu mengakselerasi transformasi kesehatan di Indonesia," katanya. (mas)