Finlandia (7.1) telah mencapai penetrasi yang baik dengan ekosistem digital yang matang dan cakupan 5G yang kuat.
Indeks tersebut juga menyoroti dinamika di Asia Tenggara, sebuah wilayah dengan pertumbuhan teknologi 5G yang beragam. Beberapa pasar kunci telah menunjukkan tren menarik :
1. Indonesia
Adopsi 5G masih menjadi tantangan bagi Indonesia, dengan tingkat penetrasi hanya 2% sejak 5G diluncurkan pada 2021. Hal ini disebabkan oleh jumlah stasiun pemancar dan jaringan fiber optic yang tidak memadai serta ketersediaan frekuensi yang terbatas.
2. Malaysia
Dengan jaringan grosir tunggalnya, Malaysia telah mencapai lebih dari 80% cakupan populasi dalam waktu hanya tiga tahun. Negara ini tengah mengupayakan jaringan kedua untuk memicu persaingan dan mempercepat adopsi 5G. Malaysia juga baru saja mengumumkan tingkat penetrasi yang mendekati 55%.
3. Thailand
Operator-operator utama di Thailand telah meluncurkan tiga kelas spektrum dan terus berinovasi, dengan sebagian besar memperkenalkan API jaringan, termasuk konektivitas tingkat lanjut, yang menjadikannya sebagai negara menerima perhatian dalam segi inovasi.
Sementara, Managing Partner Kearney untuk Asia Tenggara, Varun Arora mengungkapkan, Indonesia juga dapat melampau pasar lain dalam hal adopsi pelanggan. Harga perangkat kini jauh lebih rendah dibandingkan ketika negara-negara lain memulai perjalanan adopsi mereka. Konsumsi data per pelanggan di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan pasar yang sejenis; misalnya, GB/pelanggan di Indonesia saat ini 40% lebih rendah daripada di Thailand. Dengan dukungan 5G, konsumsi data per pelanggan bisa meningkat dari 13 Gb/pelanggan saat ini menjadi 42 Gb/pelanggan pada 2030, lebih dari tiga kali lipat.
“Jika kita menggabungkan peningkatan adopsi yang lebih tinggi dengan ketersediaan spektrum berkualitas, Total Cost of Ownership (TCO) dari jaringan 5G mungkin lebih baik daripada jaringan 4G. Hal ini juga menjadi penting karena sebagian besar operator global menghadapi tantangan untuk mendapatkan imbal hasil yang baik dari investasi mereka dalam spektrum 5G," jelasnya. (mas)