JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi) optimistis kontribusi ekonomi digital ke pendapatan domestik bruto (PDB) bisa signifikan di masa depan.
"Kontribusi ekonomi digital dapat mencapai 10% dari PDB dengan nilai sebesar Rp3.995 triliun. Sinergi adalah pilar paling penting dari keberhasilan transformasi digital kita," kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam sambutannya di acara diskusi "Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita" dalam rangka HUT ke-13 IndoTelko, kemarin.
Dikatakannya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan akses broadband yang merata, membangun ekosistem digital inklusif, serta mengembangkan talenta digital yang mampu bersaing secara global.
"Kita mau mentransformasi bangsa dari konsumen menjadi produsen digital. Kita mau tingkatkan proporsi tenaga kerja di sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi 1,06% dari total tenaga kerja nasional. Salah satunya melalui kerjasama dengan Microsoft, Telkomsel dan mitra lain," katanya.
Sementara itu Plt Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, Ismail menekankan pentingnya infrastruktur digital sebagai dasar transformasi digital di Indonesia.
Menurutnya, visi Indonesia Digital 2045 membutuhkan konektivitas yang memadai melalui tiga teknologi utama: fixed broadband, mobile broadband, dan satelit.
Ismail menekankan bahwa literasi digital dan regulasi yang mendukung kompetisi sehat adalah faktor penting dalam membangun masyarakat digital yang produktif.
"Pemerintah fokus pada pengelolaan spektrum frekuensi, sinergi antar-pemangku kepentingan, serta kolaborasi internasional untuk mengatasi tantangan infrastruktur digital. "Dengan sinergi, kita bisa menciptakan solusi digital yang berkualitas, terjangkau, dan berdampak luas," tutup Ismail.
Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia diestimasi berkontribusi sebesar Rp1,490 triliun dimana kontribusi industri digital mencapai 6.12% terhadap PDB.(wn)