telkomsel halo

Jelang Garmin Run 2024, ini tips latihan bagi atlet berkebutuhan khusus

05:38:00 | 07 May 2024
Jelang Garmin Run 2024, ini tips latihan bagi atlet berkebutuhan khusus
Foto : Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Garmin, leading GPS smartwatch brand, baru-baru ini mengumumkan acara tahunan Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia. Event lari yang mengajak pelari dari berbagai tingkat kemampuan ini akan diselenggarakan di ICE BSD pada Minggu, 29 September 2024.

Tahun ini Garmin Run Indonesia special mengangkat tema sustainability dan inclusivity, selain pemilihan lokasi dan rute baru. Dengan tema baru ini, Garmin optimis masyarakat akan mendapatkan pengalaman berlari yang baru dan inklusif, terlebih dengan terbukanya akses bagi para penyandang disabilitas.

Pengguna wheelchair yang mendapatkan jalur khusus untuk berkompetisi di sepanjang rute yang ditentukan dan bagi penyandang hearing impaired akan difasilitasi dengan beragam tanda visual yang memudahkan selama berlari.

Tips latihan ala Johanna Caroline

Johanna Caroline, yang tergabung dalam komunitas Jakarta Swift Wheelchair Basketball Athlete memaparkan bahwa komunitas difabel sangat antusias dan melihat bahwa Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia benar-benar perayaan lari yang turut merayakan semua lapisan masyarakat. Adapun beberapa poin-poin inklusivitas yang menjadi sorotan ketika penyandang disabilitas secara aktif didukung untuk terlibat dalam olahraga, terangkum dalam beberapa tips sebagai berikut :

    Meningkatkan kesehatan (secara fisik, mental, emosional) dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bagi penyandang disabilitas.

    Meningkatkan kepercayaan diri, yang tentunya berdampak terhadap pencapaian prestasi, kesuksesan, pengakuan dari masyarakat atas pencapaian tersebut.

    Membangun hubungan yang kuat, entah itu sesama atlet, pelatih, maupun pendukungnya, sehingga mengurangi isolasi sosial dan memperluas memperluas jaringan dukungan bagi penyandang disabilitas melakukan olahraga.

    Meningkatkan kesadaran tentang kesulitan, kesetaraan, dan pentingnya memperlakukan semua individu dengan saling menghormati dalam ruang publik.

Ia pun memberikan bocoran latihan yang rutin dilakukan oleh dirinya untuk menjaga kebugaran. Latihannya mencakup strength training atau latihan beban dan endurance workout seperti kardio, track dan field racing. Selain berlatih fisik, Johanna juga menyiapkan mental dan mempertajam fokus agar koordinasi dengan tim lebih baik lagi. Menurutnya, manajemen stres sangat berpengaruh ketika akan menghadapi perlombaan.

Dalam menjalankan aktifitasnya, ia menggunakan Garmin vivoactive 5. Ia menegaskan, perlombaan ini bukan sekedar perebutan medali, tapi juga menciptakan peluang bagi semua orang untuk bersaing secara sehat dan merayakan keberagaman. Garis finis tidak hanya menandai pencapaian pribadi tetapi juga melambangkan keberhasilan dalam mengatasi segalanya hambatan dan motivasi untuk terus maju meskipun menghadapi tantangan.

"Jangan biarkan keterbatasan menjadi hambatan. Mulailah dengan langkah kecil dan percaya pada kemampuan Anda, lalu gunakan itu sebagai batu loncatan untuk terus bergerak maju. Bersama-sama kita bisa mencapai impian kita. Seperti besi yang mengasah besi lainnya," katanya.

Sementara, salah satu pelari penyandang Autism Spectrum Disorder pertama di Indonesia yang menyelesaikan Marathon 42.195 KM, Natrio Catra Yososha mengungkapkan dukungannya terhadap langkah Garmin yang mengusung tema inclusivity dan melibatkan lebih banyak lagi golongan masyarakat untuk berpartisipasi. Pria yang akrab disapa Osa ini berharap, diselenggarakannya ajang ini akan memotivasi seluruh golongan terutama penyandang autisme untuk bersosialisasi dan saling berkembang sembari mematahkan stigma akan autisme di masyarakat.

Garmin juga menyiapkan training plan khusus untuk Osa yang dirancang khusus oleh Garmin Coach sehingga ia dapat berlari lebih efisien dengan Garmin Running Science di Garmin Run 2024. Training plan yang dirancang akan berkesinambungan dengan latihan terjadwal yang sudah dijalankan oleh Osa saat ini, sehingga tidak overtrained. Osa akan berlaga di nomor half marathon 21km di Garmin Run 2024.

Ia menggunakan Forerunner 165 memberikan tips untuk berlatih sebelum lomba lari. Lakukan pola latihan 1x Training Lari (Drills, ABC Drills, teknik berlari, Strength Training), 1x easy run. 1x medium run dan 1x long run dalam seminggu. Jangan lupa untuk tidur yang cukup, makan sayur, buah, protein yang bergizi secara rutin. Dalam satu minggu tersebut, berikan waktu rest day 2 hingga 3 hari, agar tidak over training.

"Jangan membanding-bandingkan kemampuan dan progress lari dengan larinya orang lain. Setiap orang punya kemampuan dan progress lari yang berbeda-beda, Jadi jangan takut, malu, atau berkecil hati jika larimu belum bisa sesuai target, atau lambat menurutmu atau masih kecil progressnya. Fokus pada dirimu untuk meningkatkan kemampuan berlari dengan terus berlatih," tambahnya.

Garmin juga memberikan bocoran lain bagaimana nantinya penyelenggaraan Garmin Run Asia Series 2024 di Indonesia akan memperhatikan beberapa aspek perlombaan yang juga memudahkan penyandang disabilitas rungu wicara saat memulai race. Pada prosesi flag off, peserta juga akan disuguhi layar besar yang menunjukkan hitungan mundur, sehingga tak hanya aba-aba lisan, tapi juga akan ada visual yang mengindikasi race dimulai.

Menjelang pelaksanaan Garmin Run 2024 pada bulan September, Garmin turut merencanakan serangkaian kegiatan untuk menemani para peserta untuk merevolusi kehidupan berlari mereka. Melalui Garmin Run Club (GRC), Garmin bertujuan untuk mempersiapkan para pelari, baik melalui agenda rutin Run With Us yang digelar setiap hari Rabu pukul 19:00 WIB di GBK, dan juga berbagai workshop GRC yang membahas Running Science.

Garmin akan memulai rangkaian acara jelang Garmin Run 2024 di BSD pada tanggal 19 Mei. Acara ini akan menawarkan workshops dan fun run bersama Garmin Coach, brand partners dan narasumber yang ahli di bidangnya.

Pendaftaran Garmin Run 2024 di Indonesia sudah dibuka dengan menawarkan 3 nomor lari untuk dewasa dan Kids Dash. Harga yang ditawarkan pun beragam, untuk kategori 5K, harga normalnya adalah 325.000 rupiah. Sementara itu, untuk kategori 10K dihargai 425.000 rupiah, dan untuk kategori 21K, harganya adalah 650.000 rupiah. Untuk anak-anak yang ingin berpartisipasi dalam Kids Dash, harga tiketnya adalah 200.000 rupiah. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year