JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mendapatkan 15 startup untuk bergabung dalam program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia Batch ke-5.
Ke-15 startup akan mendapat bimbingan dari para mentor berpengalaman, serta berpeluang untuk mendapatkan pendanaan dari para venture capital.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, sejak diluncurkan 2020, antusiasme ekosistem digital terhadap program SSI terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Dibandingkan batch sebelumnya, kami melihat bahwa ribuan startup pendaftar di Batch 5 semakin beragam, mulai dari model bisnis, sektor operasional, hingga lokasinya. Misalnya, para pendaftar di wilayah luar Jakarta dan Jawa meningkat, dan ada juga startup yang fokus pada industri Pariwisata dan Hospitality, dua industri yang jarang ditemui selama 2 tahun terakhir,” katanya.
Menurutnya, peranan SSI sebagai program inkubasi kian penting, terutama karena startup tahap awal perlu mendapatkan akses dan bimbingan untuk bisa memanfaatkan momen kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. Walaupun sempat memperlambat perekonomian, pandemi terbukti berhasil mengerek tingkat digitalisasi, sehingga dalam dua tahun terakhir jumlah startup di Indonesia pun ikut meningkat.
Namun, tantangannya adalah belum semua startup bisa mempertahankan skala pertumbuhan selama pandemi ini, misalnya karena faktor internal (kekuatan SDM, daya saing, PMF) ataupun eksternal (iklim perekonomian global).
Lebih jauh, 15 startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit di bulan September-Desember 2022. Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 5 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibimbing langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder Sociolla), Rama Notowidigdo (Co-Founder SayurBox & AwanTunai), Brian Marshal (CEO & Co-Founder SIRCLO) dan masih banyak lagi.
“Proses seleksi yang ketat didasari dari observasi kami terhadap empat faktor utama, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, dan market size dalam proposal mereka. Dari beberapa kategori startup terpilih, terdapat sektor edutech, agritech, dan pariwisata, yang kami lihat akan mengalami momentum perkembangan positif pasca-pandemi ini,” tambah Managing Partner Impactto Italo Gani.
Program SSI ini menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital.
Seiring berjalannya waktu, Startup Studio Indonesia terus berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terbaik di Indonesia.(wn)