telkomsel halo

Cashlez akan tambah 10 ribu mitra merchant baru

10:07:07 | 04 Jun 2022
Cashlez akan tambah 10 ribu mitra merchant baru
Presiden Direktur Cashlez Suwandi
JAKARTA (IndoTelko) - PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp 158 miliar dan menambah 10.000 merchant baru hingga akhir 2022.

Presiden Direktur Cashlez Suwandi menilai, saat ini terjadi perubahan pola transaksi di tengah masyarakat, yakni meningkatnya akseptasi dan preferensi akan transaksi nontunai serta sistem pembayaran digital.

“Permintaan terhadap solusi pembayaran digital akan semakin tinggi ke depannya, seiring proyeksi pemulihan ekonomi Indonesia dan komitmen pemerintah memperbaiki berbagai infrastruktur yang bisa memfasilitasi kemajuan ekonomi digital. Kami optimistis akan lebih banyak UMKM Go Digital dan meningkatkan permintaan produk serta layanan berbasis teknologi digital yang ditawarkan Cashlez. Kita akan lakukan pelatihan dan pengembangan digitalisasi pembayaran kepada 20.000 UMKM tahun ini,” katanya.

Sepanjang 2021, CASH telah membukukan pendapatan bersih Rp 140,85 miliar, naik 67,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini turut meningkatkan laba kotor perusahaan sebesar 15,23% menjadi Rp 36,88 miliar pada tahun lalu dari Rp 32,01 miliar pada 2020.

Suwandi mengatakan, perseroan telah mengambil beberapa langkah dan kebijakan untuk dapat mempertahankan kinerja positifnya pada 2021. Strategi meliputi, perluasan kerja sama dengan berbagai partner dari berbagai segmentasi untuk mempermudah integrasi, menambah added value bagi merchant, dan investasi pada pembangunan berbagai infrastruktur penunjang.

Namun, sebagai efek pandemi Covid-19, perusahaan pemilik merek dagang Cashlez ini membukukan rugi bersih Rp 8,68 miliar pada 2021. Suwandi menjelaskan, ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi tahun lalu sedikit banyak berdampak pada kinerja dunia usaha secara umum. Selain ketidakpastian ekonomi, dunia usaha juga menghadapi risiko pelemahan daya beli masyarakat yang signifikan sehingga memengaruhi permintaan atas barang dan jasa.

Hal itu memicu timbulnya risiko, mulai dari penerapan langkah efisiensi hingga penutupan gerai atau bisnis dari beberapa merchant perseroan. Tutupnya bisnis atau gerai merchant yang menggunakan Cashlez menjadi kendala dan risiko bagi kinerja operasional dan keuangan perseroan.

Meski demikian, Suwandi menegaskan, perseroan berupaya mempertahankan pertumbuhan bisnis yang kuat dengan berhasil meningkatkan jumlah merchant mencapai lebih dari 13.000 atau tumbuh 43,98% dibandingkan 2020. Hal ini tercapai melalui optimalisasi peluang yang tersedia dan menjawab tantangan yang ada dengan meningkatkan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara digital.

Untuk tahun ini, perseroan masih memperkirakan masih akan mencatatkan rugi bersih. Namun, diharapkan melalui agresivitas akuisisi merchant dapat memangkas kerugian bersih itu dan mencetak laba bersih pertamanya di tahun depan.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year