telkomsel halo

Pendapatan Telkom naik tipis di semester I 2025

04:00:00 | 02 Aug 2025
Pendapatan Telkom naik tipis di semester I 2025
JAKARTA (IndoTelko) — PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun pada semester I 2025, tumbuh tipis 0,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp72,5 triliun.

Di tengah tekanan makroekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat, margin kinerja Telkom tetap solid, dengan EBITDA sebesar Rp36,1 triliun atau naik 1,1% YoY, menjaga margin EBITDA di kisaran 49,5%.

Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp11,0 triliun, tumbuh 1,9% dibandingkan laba bersih semester I 2024 yang sebesar Rp10,8 triliun.

Margin laba bersih terjaga di level 15%, mencerminkan efisiensi yang terus didorong perseroan dalam proses transformasi digitalnya.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan di tengah berbagai tantangan industri yang dinamis, Telkom terus mempercepat eksekusi strategi transformasi demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang.

“Kami percaya bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini. Selain itu, kami juga secara konsisten memperkuat penerapan tata kelola sebagai fondasi utama perusahaan, serta mendorong implementasi budaya kerja, Digital Ways of Working, yang menekankan pada keberanian dalam mengeksekusi untuk hasil terbaik, integritas terhadap etika, nilai, norma dan aturan yang berlaku, komitmen pada pelayanan yang terbaik, serta bertindak secara cepat, tepat, efektif, dan efisien dalam menghadapi perubahan,” katanya.

Bisnis Data
Lini Data, Internet, dan IT Services tetap menjadi kontributor utama, dengan pendapatan Rp42,5 triliun atau sekitar 58,2% dari total pendapatan.

Bisnis Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, ditopang oleh pertumbuhan pada solusi jaringan, satelit, dan pembayaran digital.

Pendapatan dari interkoneksi juga naik 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, terutama dari lonjakan trafik pada layanan international wholesale voice.

Telkomsel
Anak usaha utama Telkom di sektor seluler, Telkomsel, membukukan pendapatan Rp53,8 triliun atau mendominasi 73,7% total pendapatan grup. Porsi pendapatan dari Digital Business mencapai 90,6% dari total pendapatan seluler.

Trafik data juga mencatat lonjakan 20,1% YoY menjadi 11,7 juta TB, seiring tren konsumsi konten digital yang terus meningkat. Jumlah pelanggan seluler mencapai 158,4 juta, stabil dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, IndiHome residensial (B2C) mencatat pendapatan naik 0,5% YoY, dengan pertumbuhan pelanggan 10% YoY menjadi 10,1 juta. Total pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) mencapai 11,3 juta, tumbuh 7,1% YoY.

Segmen Enterprise
Segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp10,0 triliun, tumbuh 3,1% YoY, dengan fokus pada solusi cloud, cybersecurity, dan digital IT services. Di sisi lain, segmen Wholesale dan Internasional mencatat pendapatan Rp9,7 triliun, tumbuh 4,7% YoY, ditopang oleh layanan digital infrastructure dan wholesale voice.

Inisiatif strategis seperti peluncuran Infranexia, entitas infrastruktur fiber TelkomGroup, diharapkan mempercepat monetisasi aset jaringan ke depan.

Kinerja Mitratel
Anak usaha menara telekomunikasi Mitratel membukukan pendapatan Rp4,6 triliun, naik 2,2% YoY, dengan EBITDA sebesar Rp3,9 triliun dan laba bersih Rp1,1 triliun. Perseroan menambah 378 menara baru, total menara kini 39.782 unit dan tenant meningkat menjadi 60.907, dengan tenancy ratio naik ke 1,53x.

Untuk bisnis Data Center dan Cloud, Telkom meraih pendapatan Rp921 miliar, dari 35 fasilitas data center dengan kapasitas total 44 MW dan utilisasi sekitar 76%, dikelola oleh anak usaha NeutraDC.

Lebih Selektif
Realisasi belanja modal (capex) TelkomGroup hingga Juni 2025 tercatat Rp9,5 triliun, turun 18,7% YoY dibandingkan Rp11,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Rasio capex terhadap pendapatan juga turun menjadi 13,0%, sejalan dengan strategi efisiensi dan fokus pada pengembalian investasi.

GCG BUMN
Lebih dari 50% capex dialokasikan untuk penguatan konektivitas digital, termasuk jaringan fiber optik, kabel laut, dan satelit. Sisanya diarahkan ke pengembangan layanan digital seperti data center dan cloud.

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories