JAKARTA (IndoTelko) Platform akomodasi multi-brand RedDoorz mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 25% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada paruh pertama 2025. Kinerja tersebut memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu platform perhotelan berbasis teknologi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Sejak berdiri pada 2015, RedDoorz telah membukukan lebih dari 40 juta malam inap di Indonesia. Saat ini, perusahaan mengoperasikan 4.500 properti yang tersebar di 257 kota di Indonesia dan Filipina.
“Semester satu tahun ini, pendapatan kami naik 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Melayani lebih dari 40 juta malam menginap di Indonesia selama satu dekade terakhir mencerminkan kepercayaan pelanggan dan mitra properti,” kata Founder & CEO RedDoorz Amit Saberwal, dalam keterangan resmi, Selasa (12/8).
RedDoorz juga melaporkan pertumbuhan signifikan dari brand turunannya. SANS dan UrbanView, yang diluncurkan saat pandemi, masing-masing mencatat pertumbuhan lebih dari sepuluh kali lipat sejak awal diperkenalkan. Pada semester I 2025, penjualan kamar dari kedua brand tersebut tumbuh 30% YoY. SANS baru-baru ini meresmikan properti ke-100 di Seminyak, Bali.
RedDoorz saat ini mengelola lima brand, mencakup hotel bujet, properti premium, hingga co-living, untuk menyasar segmen milenial dan Gen Z. Perusahaan juga memperkuat sisi teknologi dengan meluncurkan GrowApp, sistem dynamic pricing berbasis AI, serta fitur manajemen properti untuk membantu mitra hotel meningkatkan okupansi dan pendapatan.
Di sisi lain, RedDoorz mengembangkan program loyalitas RedClub yang kini telah menjangkau jutaan pengguna aktif. Perusahaan menilai langkah ini krusial untuk meningkatkan retensi pelanggan di tengah perubahan perilaku konsumen.
Dalam perjalanannya, RedDoorz telah menggalang dana hampir US$150 juta dari sejumlah investor, termasuk Asia Partners, Jungle Ventures, SIG, Qiming, dan Mirae Asset.
Memasuki usia ke-10, RedDoorz menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jaringan serta meningkatkan standar layanan perhotelan di kawasan Asia Tenggara jangkau jutaan pengguna aktif. Perusahaan menilai langkah ini krusial untuk meningkatkan retensi pelanggan di tengah perubahan perilaku konsumen.(ak)