telkomsel halo

Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan

11:33:44 | 08 Apr 2021
Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan
Accenture (ilustrasi)
JAKARTA (IndoTelko) - Teknologi merupakan tali pengaman  selama pandemi global. Dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam  bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan  keamanan. Teknologi telah selamanya mengubah ekspektasi dan kebiasaan, dan menghadirkan kenyataan  baru di setiap sektor industri. Hal ini terungkap dalam riset Accenture Technology Vision 2021.

Dalam laporan tahunan ke-21 dari Accenture  (NYSE: ACN), terungkap pula bahwa dengan adanya peralihan sikap perusahaan yang reaktif terhadap krisis berubah  dengan mencari terobosan baru. Para pemimpin yang berani, visioner dan menggunakan teknologi untuk  menguasai perubahan akan menjadi penentu masa depan.

Laporan yang bertajuk “Dicari Pemimpin: Penguasa Perubahan di Masa Penentuan” (“Leaders Wanted:  Masters of Change at a Moment of Truth,”) digambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka  mempersingkat transformasi digital selama satu dekade menjadi satu atau dua tahun.

Dengan bergantung  pada inti digital yang kuat untuk beradaptasi dan berinovasi secepat kilat, para pemimpin berhasil  meningkatkan pendapatan 5x lebih cepat dari perusahaan yang saat ini lambat bergerak. Padahal pada saat  rentang waktu 2015 hingga 2018, menurut riset dari Accenture para pemimpin hanya mampu bergerak 2x  lebih cepat. Hasilnya adalah terciptanya gelombang perlombaan antar para perusahaan dalam menata ulang  bisnisnya dan menggunakan inovasi teknologi untuk membentuk realitas baru yang saat ini sedang mereka  hadapi. 

Dikatakan Country Managing Director Accenture  in Indonesia Kher Tean Chen, pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan. "Banyak perusahaan  termasuk di Indonesia memutuskan untuk menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa, dengan  kecepatan yang tadinya mereka anggap tidak mungkin, agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan.  Sementara yang lainnya menghadapi kenyataan akan kegagalan mereka dan kekurangan fondasi digital yang  dibutuhkan untuk berubah secara cepat,” katanya.

Sementara Managing Director of Technology Accenture in Indonesia, Retno Kusumawati  mengatakan, perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing  pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel. "Faktanya, hampir semua eksekutif (95%) di Indonesia  menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka  secara keseluruhan,” tambah Retno. 

Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology  Vision, dan 92% mengungkapkan bahwa perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak tahun ini. Dan 91% eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri. 

Untuk membentuk masa depan, perusahaan harus menjadi penguasa perubahan dengan menerapkan tiga  kunci yang sangat penting. Pertama adalah kepemimpinan teknologi. Berakhirnya era dimana hanya ada fast  follower, perubahan yang berkesinambungan bersifat permanen. Pemimpin masa depan adalah mereka yang  menaruh teknologi di lini depan strategi bisnisnya. Kedua, pemimpin tidak menunggu kenormalan yang baru,  mereka akan menata ulang, membangun realitas baru menggunakan pola pikir dan model yang sangat  berbeda secara radikal.

Pemimpin akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar sebagai  masyarakat global, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif  yang lebih besar, daripada hanya untuk perusahaannya demi menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan  dan inklusif. 

Hasil identifikasi Technology Vision, ada 5 trend kunci yang harus dijawab oleh perusahaan selama tiga tahun  ke depan dalam mempercepat dan menguasai perubahan di semua bagian bisnisnya, antara lain :

1. Menyusun Secara Strategis

Mendesain Masa Depan yang Lebih Baik – Era baru kompetisi  industri telah dimulai – di mana perusahaan bersaing dalam mendesain sistem IT mereka. Namun,  membangun dan menggunakan susunan (stack) teknologi yang paling kompetitif, berarti berpikir  berbeda tentang teknologi, sehingga strategi bisnis dan teknologi menjadi tidak bisa dibedakan. 89%  eksekutif percaya bahwa kemampuan perusahaan untuk membangkitkan nilai bisnis akan meningkat  berdasarkan keterbatasan dan kesempatan dari artsitektur teknologinya. 

2. Dunia Cermin

Kekuatan Digital Twins yang Cerdas, Masif – Pemimpin sedang membangun  digital twins yang cerdas untuk menciptakan model nyata pabrik, rantai pasokan, siklus produk, dan  lainnya. Menyatukan data dan kecerdasan yang mewakili dunia fisik di ruang digital akan membuka  kesempatan baru untuk beroperasi, berkolaborasi, dan berinovasi. 65% eksekutif yang mengikuti  survei memperkirakan bahwa investasi digital perusahaan mereka pada kecerdasan digital twins akan  meningkat selama tiga tahun ke depan. 

3. Aku

Juru Teknologi: Demokratisasi Teknologi – Kapabilitas yang luar biasa sekarang tersedia  untuk siapa saja di seluruh fungsi bisnis, membuat lapisan fondasi teknologi menjadi bagian dari  strategi inovasi perusahaan. Sekarang, setiap karyawan dapat menjadi inovator, mengoptimalkan  kerja mereka, memperbaiki masalah, dan menjaga bisnis tetap dekat dengan kebutuhan baru yang  terus berubah. 88% eksekutif percaya bahwa demokratisasi teknologi menjadi sangat penting agar  dapat memicu inovasi di seluruh perusahaan mereka. 

4. Di Mana Saja

Di Manapun: Bawa Suasana Kerjamu Sendiri – Satu pergeseran tenaga kerja  terbesar dalam satu masa membuat bisnis harus memperluas batasan tentang perusahaan. Ketika  orang dapat “membawa suasana kerja sendiri”, mereka mempunyai kebebasan untuk bekerja dengan  lancar dari mana saja, baik itu di rumah, di kantor, di bandara, kantor mitra, atau tempat lainnya.  Dengan model seperti ini, pemimpin dapat memikirkan kembali tujuan bekerja di setiap lokasi dan  mendorong kesempatan untuk mereka-reka kembali bisnis di dunia baru ini. 81% eksekutif setuju  bahwa perusahaan terdepan di industrinya akan mulai bergeser dari pendekatan tenaga kerja ‘Bawa  Perangkatmu Sendiri’ menjadi ‘Bawa Suasana Kerjamu Sendiri’. 

5. Dari Saya menjadi Kita

Sistem Multipihak untuk Menembus Situasi yang Kacau.  Permintaan untuk melacak kontak, membayar tanpa menggesek kartu, dan cara-cara baru  membangun kepercayaan menjadi fokus penting dari apa yang belum berhasil dilakukan oleh  ekosistem perusahaan yang saat ini ada. Sistem multipihak dapat membantu bisnis memiliki  ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik. Membuka cara-cara baru untuk mendekati  pasar dan menetapkan standar baru yang mengedepankan ekosistem untuk industrinya. 90%  eksekutif yang berpartisipasi dalam survei menyatakan bahwa sistem multipihak akan membuat  ekosistem mereka mampu membangun fondasi yang lebih tahan banting dan mudah beradaptasi  untuk menciptakan nilai baru bersama dengan mitra perusahaan.

Technology Vision juga menegaskan memprioritaskan inovasi teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting saat ini sebagai respons terhadap  dunia yang bergerak cepat. Misalnya pada salah satu industri restoran: 60% restoran yang masuk dalam  daftar ‘tutup sementara’ di Yelp pada bulan Juli telah gulung tikar di bulan September. Menembus situasi yang  kacau, Starbucks muncul sebagai pemimpin dengan menggunakan teknologi untuk memperluas pelanggan  dan jalur eceran. Di bulan Agustus, tiga juta pengguna baru mengunduh aplikasinya, dengan pemesanan via  telepon seluler dan layanan pengambilan produk tanpa turun dari mobil (drive-thru) menyumbang penjualan  sebesar 90%.

Dengan meningkatnya permintaan, perusahaan mengerahkan sistem manajemen tiket  terintegrasi untuk menggabungkan pesanan dari aplikasi. Uber Eats dan pelanggan drive-thru menjadi satu  alur kerja bagi barista. Starbucks juga memperkenalkan sebuah mesin espresso baru dengan sensor yang  dapat melacak seberapa banyak kopi yang telah dituang dan memprediksi kapan perawatan diperlukan. Ini  adalah ilustrasi yang sangat luar biasa tentang bagaimana teknologi bisa menjadi inti penggerak dari  ketangkasan, ketahanan, dan keberhasilan respons perusahaan terhadap perubahan. (tep)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year