telkomsel halo

Ini rumus matematika pengendali rasa takut dari siswa SMU Boyolali

11:31:00 | 11 Mar 2021
Ini rumus matematika pengendali rasa takut dari siswa SMU Boyolali
JAKARTA (IndoTelko) - Terhentinya kegiatan belajar mengajar secara offline di sekolah, tidak membuat kreativitas pelajar SMA Pradita Dirgantara di Kabupaten Boyolali ini hilang. Mereka melakukan penelitian dari rumah untuk mengembangkan sebuah rumus matematika yang mampu digunakan sebagai pengendali rasa takut saat menonton film horor.

Tak main-main, setelah mendapatkan rumus matematika, mereka lanjut melakukan pengujian untuk validasi rumus tersebut. Hasil penelitian itu mereka ikut sertakan pada kompetisi Indonesian Fun Science Award 3.0 (IFSA) pada periode Desember 2020 hingga Februari 2021 yang lalu. Tidak berhenti sampai di sana, penelitian mereka juga terpilih sebagai 20 besar finalis IFSA 3.0 yang diumumkan pada 15 Februari 2021.

Meski gagal menembus 5 besar IFSA 3.0, namun ide penelitian dari putra-putra kebanggaan Boyolali ini sudah menarik perhatian banyak orang. Terbukti dari poster penelitian mereka yang disukai oleh lebih dari 3000 orang di Instagram, dan video presentasi mereka yang telah dilihat oleh hampir 3000 orang di youtube.

IFSA adalah kompetisi penelitian ilmiah pertama di Indonesia yang mensyaratkan pesertanya untuk mengangkat tema-tema yang unik, menyegarkan, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun topik yang diteliti sederhana dan mungkin nyeleneh, namun IFSA tetap mendorong agar penelitian tetap mengikuti kaidah ilmiah yang baik dan benar, serta hasil penelitian ditulis dalam bentuk karya ilmiah yang baik.

Penyelenggaraan IFSA di tahun ketiga ini telah menerima 72 penelitian yang dibuat oleh para pelajar Sekolah Menengah Atas dan sederajat dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya siswa-siswa dari sekolah di pulau jawa, tapi juga dari sekolah-sekolah di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan derah Nusantara lainnya.

Dikatakan Rektor Swiss German University (SGU) yang juga juri IFSA 3.0, Dr.rer.nat Filiana Santoso, judul-judul penelitian yang diterima oleh panitia tahun ini tidak kalah unik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mulai dari meneliti musik kesukaan ikan koi, sampai ada juga yang meneliti frekuensi buang angin dari perempuan.

"Luar biasanya adalah mereka secara kreatif mampu membangun metode penelitian yang baik, dan analisis yang ilmiah dari data-data yang didapat, sehingga penelitian mereka dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah” jelasnya.

Filiana juga berharap IFSA 3.0 mampu menjadi pedorong para generasi muda Indonesia untuk tetap kreatif dan produktif selama masa pandemi ini. IFSA juga diharapkan mampu menjadi kendaraan dan wadah bagi generasi di seluruh pelosok Indonesia dalam meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis, analitis, dan sistematis, karena kemampuan-kemampuan itulah yang dibutuhkan oleh mereka untuk menjadi peneliti-peneliti hebat di masa depan.

5 Finalis terpilih akan menjalani sidang penelitian secara online di hadapan dewan juri pada acara Grand Final tanggal 20 Maret 2021, pukul 09.00 WIB, dan dapat disaksikan secara langsung melalui Live Streaming di akun youtube LST Faculty Swiss German University. Dewan juri terdiri dari Dosen-dosen Swiss German University, peneliti internasional, dan profesional. 5 finalis tersebut akan memperebutkan hadiah utama senilai Dua Puluh Juta Rupiah yang telah disediakan oleh Swiss German University dan pendukung acara, yaitu PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year