telkomsel halo

Proyek SATRIA-1 tuntaskan tahap pembiayaan

04:18:10 | 01 Mar 2021
Proyek SATRIA-1 tuntaskan tahap pembiayaan
JAKARTA (IndoTelko) - Pengadaan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) telah menuntaskan tahap pemenuhan pembiayaan proyek.

“Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Proyek kerja sama dengan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) itu menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.

Capital expenditure proyek ini sebesar US$545 juta, atau setara dengan Rp7,68 triliun.

Adapun nilai dari proyek tersebut terdiri dari porsi ekuitas sebesar US$114 juta atau setara dengan Rp1,61 triliun, dan porsi pinjaman sebesar US$431 juta atau setara dengan Rp6,07 triliun.

Pinjaman ini didanai oleh sindikasi BPI France (Bank Kredit Ekspor Perancis) dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan The Korea Development Bank (KDB). Porsi pinjaman komersial didanai oleh KDB dan bersama dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Penandatangan dokumen pembiayaan atas proyek Satelit SATRIA-1 telah dilakukan pada tanggal 24 Februari 2021.

“Dengan tersedianya pembiayaan (financial closing) atas Satelit SATRIA-1, ini juga memberikan gambaran akan kepercayaan institusi keuangan global kepada pemerintah dan iklim investasi di Indonesia,” ujarnya.

Satelit SATRIA-1 akan digunakan untuk penyediaan akses internet bagi 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia akses internet dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.

“Fasilitas internet pada 150.000 titik layanan publik tersebut terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah/pesantren, 47.900 kantor desa/kelurahan, dan 4.500 titik layanan publik lainnya,” jelasnya.

Total keseluruhan dari kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sebesar 1 Mbp, “Sesuai jadwal yang disepakati Satelit SATRIA-1 diharapkan dapat  beroperasi pada Kuartal III tahun 2023,” imbuhnya.

Sejak tahun 2015, pemerintah telah merencanakan pembangunan sarana infrastruktur telekomunikasi satelit melalui proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Satelit Multifungsi Pemerintah (SATRIA) yang bisa mengakomodasi kebutuhan layanan internet cepat di lebih kurang 150.000 lokasi.

Selama menunggu peluncuran SATRIA-1, BAKTI Kominfo juga menyediakan kapasitas  satelit telekomunikasi dan layanan internet melalui kontrak pengadaan barang/jasa dengan menetapkan enam pemenang tender pada 13 Januari 2021.

Layanan kapasitas satelit telah beroperasi sejak bulan September tahun 2019 untuk mendukung layanan transmisi dari proyek Akses Internet dan layanan BTS last-mile. Sampai dengan Januari 2021, Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi Tahap I telah melayani sebanyak 5.224 lokasi Akses Internet dan 1.682 lokasi BTS last-mile.

Berdasarkan hasil tender, total kapasitas satelit dari enam pemenang  sebesar lebih kurang 9 Gbps yang direncanakan untuk melayani lebih kurang 4.574 lokasi layanan akses internet. Dari keenam pemenang tender Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi dan Layanan Internet  untuk Transformasi Digital, akan menggunakan teknologi satelit High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-band maupun Ku-Band.

Penerima manfaat dari proyek Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi dan Layanan Internet dalam Rangka Transformasi Digital adalah instansi pemerintah daerah khususnya kantor desa, sekolah, puskesmas, layanan publik, serta masyarakat di daerah 3T.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year