telkomsel halo

Universitas Telkom kini miliki TIP Community Lab

03:01:11 | 23 Jul 2020
Universitas Telkom kini miliki TIP Community Lab
Dirjen SDPPI Ismail
JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi Global System for Mobile Communications (GSMA), Proyek  Telekomunikasi  Infra  (Telecom  Infra  Project/TIP), Universitas Telkom dan para operator jaringan seluler  meluncurkan TIP Community  Lab.

Fasilitas tersebut sebuah langkah awal dari sebuah rencana yang komprehensif untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia secara signifikan dengan mengembangkan, menguji, dan menggunakan teknologi baru.

Lab Komunitas TIP  dan sebuah pusat layanan unggulan (center of excellence) diluncurkan sebagai tahap  pertama dari kolaborasi baru dan berjangka panjang antara GSMA, TIP, pemerintah Indonesia, Universitas Telkom dan para operator jaringan seluler untuk mendukung program 'Making  Indonesia  4.0'.

Kolaborasi ini akan berupaya untuk memajukan pertumbuhan digital dan ekonomi di Indonesia melalui pengujian teknologi jaringan yang terbuka dan terpilah (disaggregated) serta memberikan validasi berdasarkan standar TIP, memajukan penyebaran ketersediaan solusi yang layak secara komersial, membangun talenta lokal, serta membina ekosistem telekomunikasi yang kuat dan beragam, termasuk untuk ekonomi startup.

Meskipun saat ini ada 61 juta orang Indonesia tanpa akses ke internet, pada tahun 2025 Indonesia diproyeksikan menjadi pasar ponsel pintar terbesar ketiga di dunia dan memiliki tambahan 44 juta warga pengguna ponsel pintar pada layanan yang didominasi jaringan 4G.

Pembukaan Lab Komunitas TIP Universitas Telkom pada kuartal tiga tahun 2020 ini akan membawa para  operator di Indonesia untuk bahu membahu bersama dengan anggota TIP lainnya.

Lab Komunitas ini memungkinkan para peserta untuk mengevaluasi dan mengadopsi solusi yang telah dikembangkan oleh Grup Proyek TIP terlebih dahulu.

Lima operator jaringan seluler yang sedang bersiap-siap untuk berpartisipasi dalam Komunitas Lab ini adalah Hutchison 3 Indonesia (menunggu konfirmasi), Indosat, Smartfren, Telkomsel dan XL Axiata.

Tujuan dari Lab Komunitas TIP Universitas Telkom dan program yang menyertainya meliputi: 1.Mengevaluasi  dan memberikan  validasi  terhada psolusi  yang  dikembangkan  oleh komunitas TIP untuk diadopsi peluncurannya oleh MNO. Bidang pertama yang sedang dikerjakan  adalah  Radio  Access  Network,  dimana  MNO  akan  mulai  menguji danmemberikan validasi terhadapsolusi OpenRAN yang dikembangkan oleh komunitas TIP.  Di  masa  mendatang,  pengujian  juga  akan  berlanjut  ke  evaluasi  disagregasi  dan virtualisasi ke dalam domain JaringanTransportdan Inti (Core).

2. Percepatan transisi dari laboratorium ke lapangan, dan dengan demikian dapat memungkinkan operator dan ekosistem yang lebih luas dalam mewujudkan manfaat sosial dan komersial dari penerapan solusi end to end yang dipimpin oleh TIP di lokasi yang ditargetkan, baik di pedesaan, pinggiran kota atau perkotaan yang padat.

Hasil dari uji coba laboratorium dan peluncuran di lapangan akan dikembalikan kembali oleh komunitas TIP untuk memajukan pengembangan solusi baru bagi Indonesia.

3. Pelatihan untuk mendukung Integrator Sistem (Systems Integrator) lokal dan tenaga kerja MNO guna melayani ekosistem dengan lebih baik. Pelatihan ini akan memungkinkan MNO mengakses beragam solusi dan penyedia teknologi. Selain itu, Komunitas Lab akan melatih mahasiswa -guna menciptakan tenaga kerja yang berbakat untuk Indonesia di masa depan.

4. Mengadakan lokakarya,hackathondanbootcampuntuk memperkenalkan teknologi dan metodologi baru, dalam rangka memberi informasi kepada anggota ekosistem tentang perkembangan dan gagasan terkini, serta pelajaran yang didapat dari ekosistem lainnya.

"Menyelesaikan  infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negara-negara  berkembang.  Masalah  ini  menjadi  lebih  sulit  diatasi  oleh  negara-negara dengan tantangan geografis seperti gunung atau kepulauan serta populasi pedesaan yang tersebar.Untuk menjawab masalah ini, sejumlah besar investasi diperlukan tidak hanya pada serat optik terestrial atau bawah laut, tetapi juga pada satelit.Solusi lain bisa dalam bentuk terobosan teknologi. Dengan teknologi yang ada saat ini, upaya untuk mencakup semua populasi akan menjadi sangat mahal. Pendekatan baru seperti Open Radio Access Network (Open RAN) dapat menjadi alternatif untuk membuat infrastruktur," kata Dirjen SDPPI Dr Ismail.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year