telkomsel halo

UNODC soroti lonjakan perdagangan orang di era digital

06:09:00 | 10 Nov 2025
UNODC soroti lonjakan perdagangan orang di era digital
JAKARTA (IndoTelko) - United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) gelar forum nasional “St@y Safe in Digital Space: Behind the Screen—Trafficking Is Closer Than You Think” di Double Tree Hotel Jakarta beberapa waktu lalu untuk menyoroti eskalasi perdagangan orang yang semakin banyak difasilitasi ruang digital, termasuk perekrutan melalui iklan kerja palsu dan skema migrasi menyesatkan.

Forum ini merupakan bagian dari Proyek PROTECT yang didanai Uni Eropa, dilaksanakan bersama ILO, UN Women, UNODC, dan UNICEF untuk memperkuat hukum, layanan, dan perlindungan terkait migrasi yang aman dan adil di Kawasan Asia Tenggara.

Ada beberapa skala masalah yang sangat mengkhawatirkan, antara lain :

    Di Asia Tenggara, kasus perdagangan orang untuk “forced criminality” yang terkait operasi scam online meningkat sekitar 4,7 kali—dari 296 (2022) menjadi 978 (2023).
    Laporan PBB memperkirakan setidaknya 120.000 orang di Myanmar dan sekitar 100.000 orang di Kamboja dipaksa menjalankan operasi scam online, menggambarkan krisis lintas-batas yang masif dan terorganisir.
    Data terbaru INTERPOL menunjukkan korban telah diperdagangkan dari 66 negara, dengan 74% dibawa kepusat-pusat scam di Asia Tenggara; tren ini kini bersifat global dan semakin memanfaatkan teknologi baru seperti AI.
    Untuk konteks Indonesia, laporan TIP 2024 mencatat3.239 WNI teridentifikasi dalam operasi scam online di Asia Tenggara dan 1.132 diidentifikasi sebagai korban perdagangan orang; Kementerian Luar Negeri memberikan layanan perlindungan kepada 798 WNI korban perdagangan orang di luar negeri sepanjang 2023.
Dikatakan National Programme Officer for Human Trafficking and Migrant Smuggling, UNODC, Abie Sancaya, perdagangan orang yang difasilitasi teknologi berkembang pesat—mulai dari perekrutan, pembujukan hingga kontrol—yang kini berlangsung sepenuhnya di ruang digital. Melindungi masyarakat menuntut kolaborasi lintas-sektor: Membangun ekosistem digital yang aman adalah garda depan pencegahan.

“Keterlibatan Jobstreet by SEEK menunjukkan pentingnya peran platform ketenagakerjaan daring dalam mencegah penipuan lowongan kerja yang berisiko mengarah pada tindak pidana perdagangan orang. UNODC percaya bahwa kolaborasi lintas pihak, termasuk platform seperti Jobstreet, sangat penting untuk menciptakan proses rekrutmen yang aman dan bertanggung jawab, dan berharap kemitraan ini dapat terus diperkuat melalui inisiatif bersama di masa mendatang,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Head of Country Marketing - Indonesia, Jobstreet by SEEK, Sawitri menjadi panelis pada sesi “Safe Job Searching in the Digital World”, membahas cara mengenali tanda bahaya, verifikasi peluang, dan menjaga keamanan saat mencari kerja online.

Salah satu modus yang kian marak menjerat korban adalah penipuan lowongan kerja. Karena itu, SEEK menempatkan keamanan dan integritas platform sebagai prioritas—dengan deteksi dini menggunakan AI, dan proses verifikasi secara berjenjang oleh tim khusus dari 4 departemen, serta edukasi bagi pencari kerja,” paparnya.

Penipuan berkedok lowongan sering beredar di kanal tidak terstruktur seperti chat pribadi dan media sosial tanpa verifikasi, sehingga pelaku leluasa memanipulasi korban. Dengan perekrutan terstruktur di platform tepercaya, tahapan rekrutmen—dari posting, seleksi, hingga komunikasi—terverifikasi, terdokumentasi, dan dapat diaudit, sehingga mempersempit ruang gerak penipu.

Sawitri menambahkan, melalui Gerakan #NextMillionJobs yang diinisiasi pada 2024 lalu, Jobstreet by SEEK juga mendorong perusahaan beralih ke perekrutan terstruktur di platform pencarian kerja resmi untuk melawan job scam sekaligus memperluas kesempatan kerja yang aman, termasuk menyediakan opsi memasang iklan lowongan tanpa biaya.

Berikut modus umum penipuan lowongan kerja

    Tawaran kerja paruh waktu yang ”mudah” via WhatsApp/Telegram (mis. tugas “like/subscribe” media sosial), diawali transfer komisi kecil lalu berlanjut skema deposit/top-up dan akhirnya dana tidak dikembalikan.
    Permintaan biaya “administrasi/pelatihan/peralatan kerja” di awal proses rekrutmen—indikasi klasik lowongan palsu yang diimbau untuk dihindari oleh otoritasketenagakerjaan.
    Perpindahan komunikasi ke luar kanal resmi (chatpribadi/grup), seringkali diarahkan ke formulir atau grup aplikasi pesan untuk memanipulasi dan mengumpulkan dana/data.
    Permintaan data pribadi sensitif (nomor rekening, identitas) pada tahap awal—ciri penipuan menuruti bayan resmi Kemenkominfo dan kanal pemerintahdaerah.
    Lowongan luar negeri dengan janji gaji tinggi namun mendorong penggunaan visa wisatawan, meminta biaya proses, dan memunculkan risiko eksploitasi—pencari kerjawajib memastikan izin kerja yang benar.
GCG BUMN
Berikut langkah keamanan di platform Jobstreet by SEEK

    Tim Trust & Safety memverifikasi keabsahan dan latar belakang perusahaan; pengiklan baru wajib verifikasi dokumen legal (seperti NIB dan NPWP) sebelum dapat menggunakan platform SEEK secara penuh, termasuk mempublikasi iklan lowongan kerja.
    Sistem otomatis memblokir/menandai iklan berfrasablacklist, termasuk yang meminta pembayaran dari pencari kerja atau memuat konten diskriminatif.
    Investasi pada AI dan machine learning untuk meningkatkan deteksi dan pencegahan penipuan di platform.
    Pemeriksaan terperinci atas iklan pekerjaan di industri atau negara berisiko tinggi untuk menekan risiko bagi pencari kerja. (mas)
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories