telkomsel halo

VCI minta begal digital diseret ke pengadilan

03:00:04 | 22 Jan 2020
VCI minta begal digital diseret ke pengadilan
JAKARTA (IndoTelko) - The Video Coalition of Indonesia (VCI) mendesak pemerintah untuk membawa pelaku pembajakan konten digital (begal digital) ke ranah pengadilan sebagai bentuk penegakan hukum di Indonesia.

VCI melihat pasca deklarasi "penutupan" yang dilakukan situs IndoXXI group, ternyata situs yang menyediakan konten bajakan makin merajalela. Bahkan, ada beberapa situs yang sepertinya terafiliasi dengan IndoXXI Group.

Dalam seminggu terakhir saja, sudah ada sekitar 200 situs baru yang menawarkan konten bajakan. Tumbuhnya situs-stus baru yang menyediakan konten bajakan ini menunjukkan himbauan pemerintah untuk menghormati Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) tak didengar oleh para begal digital ini. 

"Pelaku industri konten di Indonesia membiayai, membuat, dan mendistribusikan film dan acara TV yang sangat disukai orang-orang. Namun situs web pembajakan memungkinkan penjahat untuk menghasilkan uang dari kerja keras kami. Ini tidak adil. Kita harus mendanai konten kreatif baru. Kami mendorong pemerintah untuk melacak dan menuntut para operator yang berbasis di Indonesia yang berada di belakang jaringan situs pembajakan ini," pinta salah satu produser film, Mira Lesmana. 

General Manager of AVIA's Coalition Against Piracy Neil Gane menyatakan pembajakan online adalah bentuk pencurian yang mudah. ​​Ia juga merupakan kejahatan terorganisir, murni dan sederhana, dengan sindikat kejahatan seperti IndoXXI, LK21, Bioskoperen membuat keuntungan ilegal besar dari mengoperasikan situs web pembajakan pembajakan. 

"Banyak sindikat dan individu yang terkait dengan ekosistem pembajakan terlibat dalam upaya kriminal lainnya termasuk perjudian online terlarang, dan ada kemungkinan bahwa sebagian dari hasil ilegal digunakan untuk membiayai kejahatan lain ini," duganya.

Dikatakannya, kerugian tak hanya terasa secara finansial, tetapi juga konsumen karena adanya ancaman malware.

Diingatkannya, mengakses situs web streaming pembajakan seperti IndoXXI penuh dengan risiko. Jenis malware yang tertanam dalam iklan atau file konten dapat mencakup malware yang sangat berbahaya seperti ransomware atau trojan akses jarak jauh yang memungkinkan peretas untuk mengaktifkan dan merekam dari webcam perangkat tanpa diketahui oleh korban.

VCI terdiri dari APFI, APROFI, GPBSI, Emtek Group, MNC Group, Viva Group, Telkom Indonesia, Cinema 21 Group, CGV, Cinemaxx, HOOQ, iflix, Viu, GoPlay, Rewind, SuperSoccerTV, Catchplay.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year