telkomsel halo

Kolom Opini

Melihat Public Relation di era industri 4.0

07:02:56 | 13 Dec 2018
Melihat Public Relation di era industri 4.0
Di era globalisasi ini semua hal berkembang secara cepat, segala usaha yang dilakukan secara manual beralih menggunakan teknologi yang canggih.

Kini dengan sekali klik kita dapat melakukan banyak hal, kita tidak lagi perlu bertatapan muka, dengan fasilitas video call kita bisa langsung wajah melalui layar. seiring perubahan tersebut,  sebuah perusahaan atau instansi juga dituntut untuk beradaptasi serta menguasai perkembangan teknologi di era globalisasi ini.  Kreativitas dan inovasi sangat diperlukan di era ini.

Begitu juga pekerjaan Public Relation (PR). PR sekarang sudah memasuki era Public Relations 2.0 atau sering disebut Cyber PR yaitu adalah realisasi teknologi yang mengubah segalanya, menempatkan orang-orang secara sama dalam proses pengaruh tradisional.

Tidak hanya menjangkau khalayak secara perorangan (bertatap muka), tetapi menggunakan saluran online di mana mereka mempublikasikan dan berbagi informasi untuk berkomunikasi secara langsung dan dengan sebenarnya.

Kini, seorang PR tidak hanya mengandalkan skill dalam penyampaian pesan, melainkan PR juga dituntut untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. membuat konten-konten yang menarik agar mendapatkan perhatian dari khalayak, dan membuat social media untuk dapat berinteraksi langsung bersama khalayak.

Akses social media yang sudah membumi dan menjadi teman kesehari-harian publik membuat publik memiliki kekuatan yang besar membentuk opini, menyebarkan berita, dan mempengaruhi publik lain akan sebuah isu perusahaan, karna siapapun dapat mengakses internet, tidak terbatas ruang dan waktu.

Beberapa  perusahaan sudah menerapkan sistem PR 2.0, salah satunya salah satunya PT. Tokopedia, sebagai perusahaan startup yang mempersiapkan dan membangun teknologinya, sampai-sampai perusahaan ini mempunyai server tersendiri guna menunjang keberhasilan perusahaannya.

Tidak hanya dalam perusahaan, hal ini juga diterapkan ke dalam instansi negara, dimana sekarang banyak PR pemerintah memanfaatkan media komunikasi yang baru, seperti web, e-mail, blog, social mdia, forum dan lainnya.

Sayangnya, dalam penggunaannya belumlah maksimal, masih banyak berita hoaks yang beredar akibat publikasi informasi yang tidak jelas, dan juga masih banyak masyarakat yang mengeluh bahwa kritik dan saran tidak bisa tersampaikan langsung ke humas pemerintah indonesia.

Padahal di era milenial, PR tidak hanya menyampaikan pesan dalam komunikasi satu arah tetapi juga sangat dituntut untuk menciptakan komunikasi dua arah, sehingga pesan yang disampaikan dapat direspon langsung oleh masyarakat.
 
Terlebih, pada tanggal 10 Desember 2018 di Istana Negara, Jakarta Pusat Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo meminta PR pemerintah untuk memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin di era revolusi industri 4.0.  

Mengutip pernyataan Presiden, revolusi industri telah menyediakan teknologi yang bisa membantu, dan sekaligus bisa, hati-hati juga bisa mengambil alih tugas seorang PR seperti dengan adanya inovasi Advance robotic, artificial intelligence, dan big data analytic.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa perlu adanya literasi digital untuk menyaring fitnah dan hoaks.

Ia juga menambahkan bahwa warga masyarakat Indonesia harus mampu memilih dan memilah informasi.

Seharusnya, para praktisi PR harus sudah sadar akan perubahan yang cepat ini, dan mulai meninggalkan peran secara konvensional dan berusaha mengubah citra melalui cara yang lebih kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi ini.

Perlu memerlukan skill dan teknik yang kreatif untuk mendapatkan perhatian dan kepercayaan masyarakat.

Jika perhatian sudah berhasil terbangun, dan PR 2.0 dapat dengan mudah di mengerti oleh masyarakat, maka PR mempunyai peluang untuk semakin memiliki posisi strategis di era industri 4.0.(*)

Ditulis oleh Isha Neemara, Mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year