telkomsel halo

Aplikasi mobile menjadi pilihan untuk transaksi online

12:51:38 | 09 Nov 2018
Aplikasi mobile menjadi pilihan untuk transaksi online
 

JAKARTA (IndoTelko) – Shopback mengungkapkan aplikasi ponsel menyumbang trafik paling banyak di platform e-commerce saat ini.

Munculnya fitur inovasi di platform eCommerce guna menciptakan aktivitas lain selain melakukan pembelian, menjadi salah satu alasan peningkatan traffic melalui aplikasi ponsel. 

Seperti, Shopee Shake, yang mengharuskan pengguna untuk menggoyangkan perangkat seluler mereka secepat mungkin. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 100.000 pengguna berpartisipasi hanya dalam beberapa hari setelah peluncurannya. 

Selain itu, ada fitur Slash it dari Lazada, yang diluncurkan bersamaan pada Shopfest di September 2018. Fitur ini membuat pengguna mengajak lebih banyak temannya untuk mendapatkan lebih banyak potongan harga.

Country Head of Shopback Indonesia Indra Yonathan mengatakan selain meningkatkan trafik  di platform eCommerce, aplikasi ponsel juga terbukti mampu meningkatkan volume pemesanan secara online. 

“Data transaksi Shopback menunjukkan, aplikasi ponsel menyumbang ¾ volume pemesanan secara online. Dari lima negara di database Shopback, Indonesia tercatat sebagai negara kedua yang menampilkan preferensi terkuat dalam hal pembelian melalui aplikasi mobile, setelah Thailand,” katanya dalam keterangan, kemarin.

Menurutnya, peningkatan volume pemesanan di platform eCommerce juga tidak lepas dari beragam inovasi pemasaran dari pelaku eCommerce, seperti pelaksanaan festival belanja online. 

“Beragam jenis festival belanja dari pelaku eCommerce, yang menawarkan promo khusus serta potongan harga, masih menjadi bagian penting bagi para pelaku online ritel, seperti festival belanja 11.11 dan Harbolnas pada 12 Desember mendatang. Festival belanja ini menyumbang revenue paling besar selama periode akhir tahun. Berdasarkan data Shopback, revenue yang dihasilkan satu hari festival belanja ini, setara dengan tiga perempat revenue sebulan di 2017,” katanya.

Sebelumnya, Google dan Temasek memperkirakan lebih dari 90% pengguna internet di Asia Tenggara menggunakan telepon pintar (smartphone) sebagai perangkat utama.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year