telkomsel halo

Extramarks lirik pasar edutech di Indonesia

12:16:00 | 26 May 2018
Extramarks lirik pasar edutech di Indonesia
Fernando Uffie (ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan asal India di bidang edukasi digital (edutech) Extramarks menghadirkan sebuah platform yang bisa memudahkan para pelajar untuk mendapatkan materi pendidikan bermutu yang sesuai dengan karakter belajar siswa.

Dengan konsep pendekatan Belajar, Berlatih, dan Ujian  dan konten pembelajaran yang sudah menggunakan Bahasa Indonesia dan mengikuti Kurikulum Nasional 2013, Extramarks Indonesia menghadirkan kebutuhan dari karakter setiap siswa dalam proses belajar sehingga diharapkan siswa akan bisa lebih mudah memahami pelajaran kemudian meningkatkan minat serta ketertarikan dalam belajar.

"Metode pembelajaran ini telah banyak digunakan di Uni Emirat Arab, Singapura dan India. Kami akan meresmikannya secepatnya untuk menghadirkan sistem baru ini,"ujar President Director Extramarks Education Indonesia Sumegh Kumar, kemarin.

Country Manager at Extramarks Indonesia  Fernando Uffie menjelaskan Extramarks adalah sebuah perangkat lunak yang berisi bahan mata pelajaran untuk tingkat dasar hingga menengah. Yang menarik, materi diberikan dalam animasi yang interaktif.

Melalui metode Belajar, Berlatih, dan Ujian yang mengakomodasi kebutuhan dari berbagai karakter, akan menumbuhkan keinginan belajar sehingga siswa akan memiliki waktu belajar yang berkualitas.

"Para siswa dapat dengan mudah menjadwalkan tabel waktu belajar mereka, memahami konsep melalui modul belajar dan mengambil soal pilihan ganda dengan hasil yang  langsng bisa dilihat dan mempersiapkan diri untuk tes dan ujian" jelasnya.

Perangkat lunak ini telah digunakan di lima negara yakni Singapura, India, Afrika Selatan, UAE, dan Indonesia. Di Indonesia terutama digunakan dalam pengaturan profesional, perusahaan berharap untuk dapat menarik banyak sekolah dengan teknik pembelajaran dalam perangkat lunaknya.

Paket berbasis validitas per penggunaan tersedia untuk pengguna, yang memungkinkan mereka untuk membeli seluruh konten aplikasi untuk jangka waktu 3 hari, 1 minggu, 1 bulan atau 1 tahun. Paket dapat dibeli melalui Aplikasi Seluler yang bisa diunduh untuk perangkat Android dan iOS.

Menurut studi yang dilakukan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), 42% siswa Indonesia berusia 15 tahun gagal mencapai standar minimal ujian PISA (Programme for International Student Assessment) yang dilakukan pada 2015. Kegagalan itu terjadi di tiga area: kemampuan membaca, Matematika dan ilmu pengetahuan.

Hasil PISA 2015 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam memahami isu sains berada pada peringkat 65, kemampuan membaca pada peringkat 67 dan kemampuan Matematika pada peringkat 66 dari 73 negara partisipan OECD. Hasil tersebut menempatkan Indonesia di bawah negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam serta Thailand.

GCG BUMN
Hal – hal tersebut di atas tentu tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi di sekitar siswa, salah satunya adalah akses untuk memperoleh materi pendidikan bermutu yang sesuai dengan karakter belajar siswa.(tp)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories