JAKARTA (IndoTelko) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau INTI mengandalkan tiga bisnis strategis untuk mendongkrak pendapatan di tahun 2017.
Direktur Utama INTI Darman Mappangara mengungkapkan tiga strategic business unit (SBU) menjalankan tanggung jawab yang besar pada tahun ini. P
"SBU Broadband dipatok tanggung jawab target penjualan sebesar Rp 737,988 miliar, Smart Energy sebesar Rp 345,678 miliar, serta Defence & Digital Service sebesar Rp 539,219 miliar," ungkapnya, kemarin.
Harapannya, target tersebut bisa tercapai melalui inovasi produk i-Perisalah Smart Meeting, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Spare Part Management System (SPMS), KTP-el Reader, e-Voting, Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADSB), Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (Sindila), Sistem Monitoring Kehandalan Struktur Jembatan (Simbagas), INTI Smart Exchange (ISE), dan produk lainnya, sembari terus menjalankan proyek berbasis telekomunikasi.
Di proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) perolehan kontrak pada 2016 secara total tercatat sebesar Rp 603,91 miliar. Selain itu, kontribusi pun ditunjukkan melalui pencapaian proyek modernisasi jaringan akses telekomunikasi kabel tembaga menjadi fiber optik yang dikenal dengan proyek trade in trade (TITO), proyek trading dan maintenance pada sejumlah operator, serta penjualan product genuine INTI pun berkontribusi besar pada tahun 2016 hingga membukukan penjualan sebesar Rp 678 miliar.
Dikatakannya, kinerja korporasi pada tahun 2017 ditargetkan akan semakin baik. Hal itu diindikasikan melalui perolehan proyek pembangunan PLTS secara berturut-turut sejak awal tahun. Diawali dengan kontrak PLTS Terpusat untuk Provinsi Papua dan Papua Barat senilai PLTS berkapasitas daya 190 kWp pada enam lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp 21 miliar yang diteken kontraknya pada awal tahun.
Lalu, PT INTI juga meneken kontrak PLTS Terpusat untuk tujuh lokasi di Provinsi Sulawesi Selatan I senilai Rp 39,1 miliar dengan kapasitas daya 525 kWp pada akhir triwulan I tahun ini. Kemudian, INTI mengerjakan proyek PLTS Terpusat enam lokasi di Provinsi Sumatera Barat senilai Rp 34,083 miliar dengan kapasitas daya 380 kWp. Terbaru, empat paket kontrak kerja PLTS Terpusat untuk 23 lokasi berkapasitas 1200 kWp di Provinsi Papua dan Papua Barat dari PT PLN (Persero) senilai Rp 106,3 miliar.
Perolehan proyek ini tak lepas dari kontribusi para peraih Satyalancana yang juga eksis dalam menggarap proyek PLTS dengan kapasitas daya sebesar 2,16 MWp pada 57 lokasi di seluruh Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp 302,557 miliar pada tahun lalu.
Penghargaan
Sementara itu, Tepat pada puncak peringatan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi, 13 karyawan INTI, meraih penghargaan Satyalancana Wirakarya dari Presiden.
Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Dirjen Penyelanggara Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli pada upacara peringatan yang digelar di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung. Penghargaan tersebut diberikan lantaran karyawan PT INTI tersebut dianggap telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan negara.
“Kami bangga, 13 karyawan kami mendapatkan penghargaan dari Presiden. Ini merupakan bentuk apresiasi luar biasa karena pengabdian para karyawan kami selama puluhan tahun untuk Indonesia diakui oleh negara,”jelasnya.(wn)