JAKARTA (IndoTelko) – Ruangguru berhasil masuk putaran final kompetisi global MIT-SOLVE yang diselenggarakan oleh The Massachusetts Institute of Technology (MIT) di New York, Amerika Serikat.
Kompetisi ini diikuti oleh hampir 1000 organisasi dari 103 negara untuk mencari solusi dari berbagai masalah global (seperti kesehatan, pemberdayaan wanita, pendidikan, serta tantangan kerja) dengan pemanfaatan teknologi.
Di ajang tersebut, Ruangguru, perusahaan startup pendidikan asal Indonesia, terpilih masuk ke putaran final untuk kategori Youth, Skills and the Workforce of The Future.
Tim Ruangguru mengajukan ide Ruangguru Digital Bootcamp, yaitu program bimbingan belajar online untuk membantu anak putus sekolah agar dapat lulus SMA dan kemudian memperoleh pekerjaan yang lebih layak.
Bimbel online ini dilakukan dalam format video pembelajaran online dan tutoring berbasis group-chat, didampingi oleh tutor-tutor terbaik dan konsultan pendidikan Ruangguru.
Selain berisikan materi-materi persiapan ujian paket C, modul yang disediakan juga mencakup materi persiapan kerja. Dengan layanan ini, anak-anak putus sekolah dapat tetap mengenyam pendidikan dan memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik.
“Program Ruangguru Digital Bootcamp sebelumnya sudah dijalankan dan memberikan manfaat pada ribuan pelajar di Indonesia, namun kami berpikir, bahwa solusi serupa sebenarnya juga dapat dinikmati bagi mereka yang ada di sektor pendidikan informal untuk membantu mereka lulus ujian paket,” ujar Direktur Produk dan Kerjasama Ruangguru Iman Usman, dalam keterangannya, kemarin.
Setelah melakukan presentasi dan tanya jawab dengan dewan juri di putaran final, tim Ruangguru berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus yaitu Solver of MIT, DFAT Prize dan Atlassian Prize.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Queen Rania of Jordan; Presiden MIT, Rafael Reif; Menteri Luar Negeri, Australia Julie Bishop; dan Mark Reading, Head of Atlassian Foundation.
Sebagai pemenang, Tim Ruangguru akan menerima dana hibah dan bantuan mentorship dari MIT, Pemerintah Australia, dan Atlassian Foundation untuk mengembangkan produk dan layanannya.(wn)