JAKARTA (IndoTelko) - Telkomsigma pada tahun lalu mencatat prestasi yang membanggakan.
Anak usaha Telkom yang bermain di bisnis solusi Teknologi Informasi (TI) ini berhasil meraih pendapatan sekitar Rp 3,4 triliun. Angka itu diatas target 6,25% dibandingkan rencana awal yang hanya membidik Rp 3,4 triliun untuk 2016.
Tahun ini, Telkomsigma langsung tancap gas dengan membidik pendapatan sebesar Rp 4 triliun. (
Baca: Target Telkomsigma)
Sejumlah rencana bisnis telah dipasang oleh manajemen Telkomsigma, salah satunya adalah agresifitas dalam mengakuisisi perusahan-perusahaan yang bermain di perangkat lunak.
Saat ini Telkomsigma telah memiliki 10 anak usaha yang bergerak di bisnis konsultansi dan System Integration, serta ERP implementation and licensing. Anak-anak usaha itu diantaranya PT Sigma Solusi Integrasi (SSI) yang memberikan layanan konsultasi dan implementasi berlisensi dari Oracle.
Ada lagi PT Signet Pratama (Signet)yang bergerak di bisnis network securities dan integration system untuk perusahaan telekomunikasi serta integrasi sistem ERP, aplikasi dan CRM sebagai mitra dari Microsoft.
Berikutnya, PT Sigma Metrasys Solutions (Metrasys) yang memberikan solusi ERP dan Enterprise Business Application dari SAP dan IBM.
PT Graha Telkomsigma (GTS)yang mengembangkan fasilitas data center. Terakhir, PT Pojok Celebes Mandiri (Pointer) yang dituntaskan akuisisinya pada tahun lalu.
"Kami akan lakukan sejumlah akuisisi terhadap perusahaan yang bergerak di perangkat lunak pada tahun ini, terutama yang mengembangkan inovasi sesuai dengan konsentrasi dari Telkomsigma sasar. Sekitar 30% dari belanja modal kita alokasikan mendukung aksi korporasi ini," ungkap CEO Telkomsigma Judi Achmadi, belum lama ini.
Diungkapkan Pria yang akrab disapa JAC ini, proyek-proyek infrastruktur yang dibidik perseroan diantaranya proyek jalan tol, dan smart building. Perusahaan akan menyiapkan aplikasi yang bisa memberikan kenyamanan bagi penggunan proyek-proyek tersebut.
"Ada satu perusahaan software infrastruktur sedang kita negosiasi. Rencana akusisisi tersebut sedang dalam proses dan ditargetkan bisa rampung pada semester I 2017. Satu lagi yang tengah negosiasi pemain di bidang managed service untuk perbankan pada semester II mendatang. Kalau namanya, gak bolehlah diungkap, nanti saja kalau sudah kelar," tukasnya.
Ditambahkannya, pemain software lain yang diincar adalah pemain di industri kesehatan, industri pariwisata dan industri pendididikan. Di kesehatan, Telkom Sigma akan mengembangkan Health Information Exchange, yakni sebuah sistem yang bisa merekam history kesehatan pasien.
Di sektor pariwisata, perusahaan akan mengembangkan e-tourism yakni semacam aplikasi yang membantu rencana dan transaksi perjalanan wisata dengan konsep look book integrated.
"Kami tahun ini akan main di kesehatan, tourism, dan pendidikan, selain infrastruktur serta transportasi. Proyek pemerintah juga menjadi incaran karena e-government akan massif," pungkasnya.(id)