telkomsel halo

Artajasa belum berhasrat untuk IPO

13:23:13 | 09 Dec 2016
Artajasa belum berhasrat untuk IPO
Direktur Artajasa Nawawi (kiri) dan Direktur Operasional Artajasa Bayu Hanantasena(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) mengaku belum memiliki rencana untuk melantai ke bursa guna memperkuat pemodalannya.

“Sampai sejauh ini kita belum ada rencana untuk Initial Public Offering (IPO). Jika memang ada rencana itu, sebagai bagian dari keterbukaan ke publik tentu akan diumumkan,” ungkap Direktur Operasional Artajasa Bayu Hanantasena disela-sela penandatanganan kerjasama dengan PT Infinitium Solutions, kemarin.

Bayu menegaskan perseroan tengah menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk 2017, terutama melansir sejumlah produk baru. “Paling dekat itu kita akan luncurkan kartu Debit Bersama. Ini untuk mendorong transaksi online payment nantinya,” katanya. (Baca: Artajasa di 2016)

Asal tahu saja, nama Artajasa sempat banyak disebut-sebut akan dilirik oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk mengelola switching payment dari bank-bank pelat merah. Artajasa menjadi kandidat kuat yang akan dicaplok saat itu dikarenakan mempunyai 80 bank anggota. Selain itu sebanyak 75% transaksi Artajasa juga dilakukan oleh bank anggota Himbara.

Selama ini komposisi kepemilikan Artajasa selain Lintasarta, dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia dan PT. Multivisi Komputama. Namun, penjajakan terhenti, dan Himbara akhirnya menggandeng Telkom dengan mendirikan PT  Jalin Pembayaran Nusantara. (Baca; Telkom dan Himbara)

Pasca batalnya penjajakan oleh Himbara, berhembus kabar bulan lalu, Indosat akan melepas sahamnya di Artajasa dengan skema penjualan kepada mitra strategis atau penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Kabarnya, Artajasa telah menunjuk Credit Suisse sebagai konsultan untuk menjalankan aksi korporasinya. (baca: Indosat dan Artajasa)

Indosat melalui anak usahanya, PT Aplikasinusa Lintasarta, menguasai 55% saham Artajasa. Adapun sebanyak 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta yang bergerak di bisnis komunikasi data ini dikendalikan langsung oleh Indosat. Berdasarkan laporan keuangan September 2016, Artajasa memiliki aset Rp 627,59 miliar, sedangkan aset Aplikasinusa senilai Rp 3,01 triliun.

Saat ini terdapat empat perusahaan operator jaringan ATM di Indonesia yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis  pengelola jaringan ATM Bersama, Rintis Sejahtera pengelola jaringan ATM Prima, PT Sigma Cipta Caraka yang mengelola ATM Link, dan PT Daya Network Lestari  yang mengelola jaringan ATM Alto.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year