Siasat Telkom Bangun Ekosistem e-Tourism

10:56:44 | 25 Apr 2016
Siasat Telkom Bangun Ekosistem e-Tourism
Turis di Pantai Sanur (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memiliki ambisi yang tinggi membangun ekosistem e-tourism di Indonesia.

“Kami serius menggarap sektor ini, kita sudah bentuk unit khusus pariwisata dan hospitality pada 2015 lalu,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dalam sharing session regular dengan IndoTelko, kemarin.

Dikatakannya, dalam membangun e-tourism, perseroan sudah memiliki senjata yang lumayan banyak. Dimulai dari jaringan telekomunikasi, platform, dan lainnya. Telkom punya Pointer yang dikelola PT Pojok Celebes Mandiri untuk sistem reservasi online. Ada juga Telkomsigma dengan kekuatan data center dan aplikasi e-ticketing. Terbaru, Telkomsigma menggandeng Galasys dari Malaysia untuk menggarap e-tourism.

“Anda harus paham membangun “connected ecosystem” tidaklah mudah dan membutuhkan kerja keras serta komitmen. Di Telkom, kami  menyebutnya sebagai “Arena Digital”, karena akan menghubungkan ekosistem digital dari berbagai industri. Ketika sebuah rantai nilai dalam sebuah industri/bisnis saling terhubung melalui infrastruktur platform digital, maka kita sebut hal tersebut sebagai ekosistem digital,” katanya berfilosofi.

Awal mengungkapkan, platform digital tourism hub yang dibangun Telkom nantinya akan mengintegrasikan seluruh ekosistem stakeholder kepariwisataan Indonesia melalui pemanfaatan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Ekosistem tersebut mencakup obyek wisata, hotel, travel agent, airlines dan lainnya. “Kami merasakan  pembangunan ekosistem ini penting karena selama ini layanan pariwisata melalui sistem telekomunikasi informasi, dananya mengalami repatriasi ke luar negeri, karena layananan infrastrukturnya  dilakukan di luar negeri, seperti Singapura dan Hongkong. Kita mau bawa itu ke Indonesia, ini bakti Telkom bagi negeri,” katanya.

Ditambahkannya, Kata kunci dalam membangun ekosistem yang terkoneksi model bisnis. Telkom menginginkan model bisnis digital yang dibangun memiliki aspek di area 3C yaitu Commerce, Customer, dan Competitor.

Aspek Commerce adalah bagaimana model bisnis yang dikembangkan bisa mendominasi digital enterprise commerce. Aspek Customer lebih ditekankan untuk mengembangkan model bisnis yang mengutamakan pengalaman digital pelanggan (digital customer experience) contohnya melalui digital touch point. Dan yang terakhir adalah aspek Competitor.  

"“Aspek ini paling sulit dilakukan karena Telkom harus bisa mengembangkan bisnis model kreatif yang mampu mendorong kemajuan industri digital Indonesia saat ini," pungkasnya.

Tak Kanibal
Sementara itu, Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi memastikan aksi membuat perusahaan patungan dengan Galasys tak akan mematikan Pointer. “Nanti kita konsolidasikan Pointer ke anak usaha baru itu. Tak kanibal, beda pasar,” katanya.

Sekadar informasi, Telkom pada Agustus 2013 mengakuisisi 51% saham PT Pojok Celebes Mandiri melalui TelkomMetra. (Baca juga: Telkom dan High end market)

Pointer selama ini memiliki kompetensi dan proven track record di bidang e-Tourism melalui booking engine dengan merek dagang Pointer. Platform ini terkoneksi dengan sejumlah maskapai penerbangan domestik, penerbangan internasional, Kereta Api Indonesia (KAI), dan sejumlah hotel di Indonesia. (Baca juga: Bisnis Pointer)

Sementara Telkomsigma telah sepakat dengan Galasys membuat perusahaan patungan menawarkan solusi Cloud online travel (CLOTA) yang merupakan intelligence tourism platform dengan fokus tahap awal membidik wisatawan asal Tiongkok. (Baca juga: Telkomsigma dan Galasys)

“Kalau dengan Galasys ini ibarat berburu di kebun binatang. Pasarnya sudah ada, tinggal kita bidik sesuai keinginan,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories