telkomsel halo

Rupiah Tersungkur, Penjualan Produk TI Masih Bergairah

10:20:40 | 08 Aug 2015
Rupiah Tersungkur, Penjualan Produk TI Masih Bergairah
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  - Penjualan produk Teknologi Informasi (TI) seperti server diyakini masih bergairah di semester kedua 2015 walau rupiah kian tersungkur dihantam dollar AS.

“Kami optimistis penjualan server tak goyah di semester kedua ini.  Kami melakukan penjualan server sudah dalam mata uang rupiah,” kata Product Manager untuk Primequest and Eternus Storage ISG, Infrastructure Services and solution Fujitsu Indonesia Natanael Widyaputro, kemarin.

Dijelaskannya, penjualan dan distribusi server ke pasar Indonesia dilakukan setelah ada permintan. Apalagi,  hampir semua produk server produksi Fujitsu merupakan produk high-end dan khusus pemenuhan kebutuhan-kebutuhan korporasi dan pemerintah.

"Kami mengikuti regulasi pemerintah agar transaksi elektronik dalam negeri menggunakan rupiah. Selain itu semua produk server kami dijual berdasarkan pesanan pelanggan setelah kami lakukan survei mengenai kebutuhan yang diinginkan," katanya.

Diperkirakannya, pertumbuhan penjualan hingga 35% tahun ini untuk produk server. Sebelumnya sepanjang semester I 2015, penjualan server Fujitsu di Indonesia mencapai 12 juta unit. Perusahaan menargetkan penjualan server fisik pada semester II 2015 akan mencapai 15 juta unit.

Tren permintaan server memang tinggi tahun ini di Indonesia, karena ada tren belanja server untuk sektor pemeritah, korporasi terutama financial service dan perusahaan manufaktur.

Saat ini server Fujitsu paling banyak digunakan di sektor goverment sekitar 60%, lalu sebesar 25% untuk sektor perbankan dan sisanya sekitar 15% di sektor manufaktur. Di pasar  Indonesia saat posisi Fujitsu berada di lima besar vendor pemasok server terbanyak

Melambat
Jika di produk TI tetap kinclong, tidak demikian untuk smartphone. Penjualan gadget diperkirakan melambat karena rupiah tak kunjung perkasa melawan dollar AS.

Analis dari  William Suryawijaya Indosurya Securities  memprediksi pasar smartphone di Indonesia masih akan lesu di semester II sehingga bisa menekan kinerja emiten yang bermain di sektor distribusi dan ritel gadget.

"Momentum untuk meningkatkan penjualan hanya saat Natal dan tahun baru bagi distributor atau peritel. Sekarang rupiah melemah, berat untuk emiten ritel gadget,” katanya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year