telkomsel halo

Alokasi Frekuensi 3G Terbuka Ditata Ulang

03:05:55 | 08 Jul 2015
Alokasi Frekuensi 3G Terbuka Ditata Ulang
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kementerian  Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengingatkan para operator yang berada di frekuensi 2,1 GHz untuk menerima resiko adanya tata ulang alokasi pasca lelang dua blok frekuensi tersisa bisa dilakukan pada akhir 2015.

“Kita akan lepas blok 11 dan 12. Proses lelang diperkirakan di akhir 2015. Jika pemenangnya bukan yang bersebelahan dengan blok 10, siap-siap saja ada tata ulang,” ungkap Menkominfo Rudiantara kala melakukan konferensi video dengan manajemen operator yang menggelar 4G di Jakarta, Senin (6/7).

Dikatakannya, pemerintah memang akan melanjutkan aksi menetralkan frekuensi seluler setelah berhasil di 900 MHz, 800 MHz, dan 1.800 MHz. “Setelah ini lanjut ke 2,1 GHz dan 2,3 GHz,” katanya.

Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Muhammad Budi Setiawan mengungkapkan syarat digelarnya tender frekuensi 3G,  Smart telecom harus sudah pindah dari 1.900 MHz agar tidak ada lagi isu interferensi.

Diungkapkannya, sejauh ini dua blok itu sudah diminati oleh beberapa operator dengan mengajukan penawaran, antara lain PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat.

Dalam kalkulasinya harga per kanal masih di kisaran Rp 500 miliar. “Formula perhitungan masih sama dengan tender 3G beberapa tahun lalu. Rencananya setelah kita lelang, nanti di frekuensi 2,1 GHz akan diberlakukan teknologi netral agar bisa untuk 4G,” katanya.(baca juga: Tender 3G Molor)

Sekadar diketahui, blok 11 dan 12 di 2,1 GHz adalah warisan Axis pasca merger dengan XL. Tender dua blok ini sudah beberapa kali molor sejak tahun lalu. (Baca juga: Penataan frekuensi 3G)

Penataan ulang alokasi di frekuensi 3G sudah seringkali terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Terakhir pada 2013 dengan susunan alokasi adalah blok 1 dan 2 diduduki Tri, Telkomsel (Blok 3, 4, 5), Indosat (Blok 6 dan 7), XL di blok 8, 9, dan 10.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year