JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) rupanya memiliki misi lain dalam membangun perusahaan patungan, TelkomTelstra, dengan operator asal Australia, Telstra Corporation Limited (Telstra).
“Bicara bisnis tentu kami ada hitungannya, tetapi di luar itu wajar ada punya misi lain. Kita ingin hapus persepsi tentang sulitnya berbisnis di Indonesia. Dan, realita itu dibuktikan sendiri oleh Telstra dengan membentuk TelkomTelstra di Indonesia,” ungkap Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dalam pesan singkat ke IndoTelko, Senin (25/5).
Awaluddin mengaku sedang berada di Sydney, Australia, dalam rangka memperkenalkan perusahaan patungan yang dibuat Telkom dan Telstra tersebut di acara "Connecting Australia and Indonesia". (
Baca juga:
Telkom ungkap alasan gandeng Telstra)
“Para panelis yang mengikuti acara sepakat menyatakan Indonesia sebagai bagian dari Asia Rise sehingga sangat penting bagi perusahaan Australia yang ingin meningkatkan pasarnya di kawasan Asia untuk memperhitungkan negara kita. Perusahaan Australia didorong untuk tidak hanya fokus di Jawa melainkan juga luar Jawa seperti Kawasan Timur Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar,” ungkap Awal.
Para Panelis dalam acara tersebut diantaranya Bruce Gosper-CEO Austrade, Allaster Cox - Asisten Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Hon Warwick Smith AM - Chairman Asia Society Australia, Brendon Riley - Group Executive Global Enterprise and Services Telstra dan Phill Sporton- President Director TelkomTelstra.
Diungkapkannya, gathering tersebut dihadiri lebih dari 100 perusahaan Australia anggota Asia Society yang memiliki ataupun berencana untuk membuka bisnis di Indonesia.
Awaluddin juga mengunjungi salah satu perusahaan Australia, BIS Industries yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan telah berinvestasi di Indonesia.
“Bagi kami gathering ini penting untuk menginspirasi pasar dan komunitas bisnis perusahaan Australia, bagaimana realitas bisnis versus persepsi tentang Indonesia. Telkom bersama Telstra melalui TelkomTelstra bertekad untuk mendukung penyediaan ICT di Indonesia bagi perusahaan Australia yang berinvestasi di Indonesia,” katanya.
Phill menambahkan Indonesia mengutamakan "Relationship before Rights" alias bangun hubungan baik sebelum mengklaim hak. “Untuk membangun bisnis di Indonesia butuh Patience (Sabar) dan Spirit (Semangat). Indonesia sangat cocok bagi perusahaan Australia yang ingin membangun bisnis jangka panjang,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, TelkomTelstra baru saja dikomersialkan di Indonesia dengan bermain di pasar Network Application and Services (NAS). (
Baca juga:
TelkomTelstra ingin kuasai Pasar NAS)
Di tahun pertama TelkomTelstra membidik pendapatan sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar dengan syarat bisa melayani sekitar 30 korporasi.(id)