telkomsel halo

Jumlah Operator di Indonesia akan Menyusut 5 tahun mendatang

07:50:59 | 16 Apr 2015
Jumlah Operator di Indonesia akan Menyusut 5 tahun mendatang
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Jumlah operator seluler di Indonesia diperkirakan menyusut dari tujuh menjadi empat atau tiga operator lima tahun mendatang.

“Konsolidasi pasti terjadi di sektor telekomunikasi karena pasar sudah jenuh dengan tingkat persaingan yang tinggi. Kami antisipasi ini dengan menyiapkan aturan merger-akuisisi agar tidak lagi bicara per kasus, tetapi generalis dan menjadi acuan bagi yang mau konsolidasi,” ungkap Menkominfo Rudiantara, kemarin.

Menurutnya, konsolidasi operator dibutuhkan juga oleh masyarakat karena kualitas layanan yang didapat terus menurun sementara harga layanan broadband masih diatas 5% dari UMR. “Dari sisi infrastruktur jika konsolidasi frekuensi bisa optimal, tahun 2019 itu butuh 350 MHz untuk broadband,” katanya.

Ditambahkannya, pemerintah pun bisa diuntungkan karena defisit neraca perdagangan negara bisa ditekan karena selama ini operator membeli perangkat per tahun sekitar US$ 2,5 miliar. “Kalau konsolidasi belanja perangkat jadi turun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Chief Brand & Customer Management Officer XL Axiata Rashad J. Sanchez mengungkapkan kompetisi di Indonesia sangat keras karena pemain banyak.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Semuel A Pangerapan mengakui diperlukan penyederhanaan pelaku usaha agar sumber daya alam berupa frekuensi bisa dioptimalkan.

Dalam catatan, industri seluler nasional sudah mengalami konsolidasi kala XL mengakuisisi Axis dan Bakrie Telecom memilih bersinergi dengan Smartfren. (Baca juga: Industri seluler butuh konsolidasi)

Kabar terakhir, Tri Indonesia juga akan berkonsolidasi dengan Indosat setelah dalam penataan frekuensi 1.800 MHz posisi kanal keduanya berdampingan. Namun, kedua belah pihak menepis isu ini.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year