telkomsel halo

Fitch Berikan Obligasi Solusi Tunas Pratama Peringkat BB-

15:38:10 | 09 Mar 2015
Fitch Berikan Obligasi Solusi Tunas Pratama Peringkat BB-
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memberikan Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal Issuer Default Ratings (IDR), dan Peringkat Senior Tanpa Jaminan di BB- untuk  PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Dalam rilisnnya, Fitch Ratings Indonesia juga telah memberikan Peringkat Nasional Jangka Panjang di A+(idn). Outlook dari IDR dan Peringkat Nasional adalah Stabil.

Fitch juga telah memberikan peringkat ekspektasi BB-(EXP) untuk surat utang US dollar senior tanpa jaminan yang jatuh tempo di 2020 yang akan diterbitkan oleh anak usaha Solusi Tunas Pratama, Pratama Agung Pte. Ltd.

Surat utang tersebut akan dijamin tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik kembali oleh Solusi  Tunas Pratama dan oleh karena itu diperingkat pada level yang sama dengan IDR mata uang asing dari Solusi Tunas Pratama.

Emiten menara ini rencananya akan menggunakan dana dari surat utang yang akan diterbitkan untuk membiayai ulang sebagian dari US$ 790juta enam bulan fasilitas bridge loan yang digunakan untuk membiayai akuisisi dari 3.500 menara milik XL Axiata sebesar Rp 5,6 triliun.

Bridge loan sebesar USD790juta sebagian telah dibiayai ulang melalui penawaran ekuitas sebesar Rp 2,4 triliun. Sebagian dari penawaran ekuitas tersebut digunakan untuk mengkonversi utang kepada pemegang saham sebesar Rp 462,5miliar menjadi ekuitas.

Di akhir 2014, Solusi Tunas Pratama merupakan operator menara independen terbesar ketiga dengan 6,651 menara dan total penyewa sebanyak 10,521.

Tower Bersama memimpin industri dengan 15,200 menara diikuti oleh Protelindo dengan 11,200 menara. Solusi Tunas Pratama kemungkinan hanya akan menambah sekitar 500-600 menara selama  jauh lebih rendah dari 1.500-2.000 menara tambahan per tahun dari Tower Bersama dan Protelindo.  

Fitch memperkirakan operating EBITDAR marjin dari Solusi Tunas Pratama di 2015 akan berada di sekitar 82%-83%,  pada level yang sama dengan 82% dari Protelindo dan lebih tinggi dari 75%-76% dari Tower Bersama.

Fitch juga berpendapat bahwa 63% dari pendapatan Solusi Tunas Pratama di 2015 akan dihasilkan dari operator telekomunikasi tiga teratas yang berperingkat investment grade lebih baik dari Protelindo sebesar 50% tetapi lebih rendah dari TBIG sebesar 80%.

Kinerja keuangan dari emiten menara ini di 2014 dipengaruhi oleh PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang tidak membayar sewanya. Di akhir September 2014, Bakrie Telecom berkontribusi terhadap 15% dari pendapatan perseroan year-to-date dan berhutang kepada Solusi Tunas Pratama sekitar  Rp 489 miliar.

Dibandingkan dengan Solusi Tunas Pratama, Tower Bersama dan Protelindo memiliki eksposur yang lebih rendah terhadap Bakrie Telecom di 3% dan 4% dari pendapatan.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year