JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menjadikan salah satu anak usahanya, PT Pojok Celebes Mandiri, sebagai andalan menggarap e-tourism di Indonesia.
“Pojok Celebes Mandiri atau dikenal dengan merek Pointer andalan kita di reservasi online. Saat ini masih main di pasar Business to business (B2B), nanti akan dikembangkan ke Business to Consumer (B2C) dan Consumer to consumer (C2C). Potensi pasarnya besar di e-tourism ini,” papar Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.
Ditambahkannya, Pointer nantinya juga akan menjadi senjata andalan Telkom mengembangkan sebuah platform digital tourism hub yang nantinya akan mengintegrasikan seluruh ekosistem stakeholder kepariwisataan Indonesia melalui pemanfaatan infrastruktur ICT.
Ekosistem tersebut mencakup obyek wisata, hotel, travel agent, airlines dan lainnya.
Pembangunan hub ini dirasakan penting karena selama ini layanan pariwisata melalui sistem telekomunikasi informasi, dananya mengalami repatriasi ke luar negeri, karena layananan infrastrukturnya dilakukan di luar negeri, seperti Singapura dan Hongkong.
Awaluddin mengakui, layanan ICT di bidang pariwisata sendiri merupakan medan pertarungan baru bagi Telkom. Namun, Awal berani memprediksi Telkom bisa mencuil pendapatan sebesar Rp 200 miliar dalam setahun dengan sejumlah aksi yang disiapkan.
Direktur Utama Pointer Taufik Zamzami mengungkapkan saat ini memang bermain di pasar B2B dimana pelanggan banyak dari biro perjalanan. “Kita main di tiket pesawat dan kereta api. Saat ini ada sekitar 2.500 anggota. Nanti kita masuk ke pasar ritel,” katanya.
Ditambahkannya, untuk persiapan masuk ke pasar ritel, perseroan menggandeng startup Media Bisnis Telematika (MBT) yang akan menjadi salah satu point of sales dan memasok konten berita. “Model kerjasama terus dimatangkan dengan MBT yang mengelola portal indoWisata.co,” paparnya.
Dalam catatan, Telkom pada Agustus 2013 mengakuisisi 51% saham PT Pojok Celebes Mandiri melalui TelkomMetra.
Pointer selama ini memiliki kompetensi dan proven track record di bidang e-Tourism melalui booking engine dengan merek dagang Pointer.
Terkoneksi dengan sejumlah maskapai penerbangan domestik, penerbangan internasional, Kereta Api Indonesia (KAI), dan sejumlah hotel di Indonesia.
Pointer dianggap berhasil mengimplementasikan paradoks business model dengan sistem “meng-wholesale-kan retail”. Walau baru bergabung dengan TelkomGrup, Pointer telah memiliki keuntungan dan pendapatan yang menjanjikan.
Saat ini diperkirakan pasar tiket maskapai di Indonesia sekitar Rp 70 triliun per tahun dimana 90% untuk tujuan domestik dan sisanya internasional. Sepertiga dari pasar domestik pasarnya berada di Jabodetabek, dan sekitar sepersepuluh dari pasar Ibukota dikuasai segelintir pemain.(id)