JAKARTA (IndoTelko) – PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengharapkan
aksi akuisisi terhadap distributor produk Telkomsel, PT Simpatindo Multimedia (SMM) dapat tuntas di kuartal pertama 2015 setelah molor dari target awal yakni di 2014.
“Tadinya kita berharap bisa selesaikan akis korporasi itu pada November atau Desember 2014, tetapi banyak hari libur di periode itu. Kita harapkan kuartal pertama tahun ini sudah bisa tuntas,” ungkap Direktur Utama TiPhone Tan Lie Pin, kemarin.
Diharapkannya, jika Simpatindo bisa diakuisisi lebih cepat dapat menjaga portofolio perseroan di bisnis voucher. Minimal pasokan pendapatan yang dihasilkan SimPatindo bsia berkisar Rp 4 triliun.
Simpatindo kabarnya akan diakusisi dengan nilai sekitar Rp 500 miliar sebagai dampak aksi spin off anak usaha TiPhone, PT Excel Utama Indonesia, yang selama ini menjadi distributor produk XL.
Selama ini Excel Utama Indonesia berkontribusi Rp 1 triliun terhadap pendapatan usaha TiPhone. Spin Off terpaksa dilakukan karena dikuasainya sekitar 25% saham TiPhone oleh Telkom.
TiPhone sendiri pada 2015 menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 18 triliun dimana sekitar 70% berasal dari bisnis voucher telekomunikasi dan 30% dari penjualan ritel handset.
Pada tahun ini TiPhone rencananya akan mengoperasikan pabrik perakitan ponsel di Pluit, Jakarta Utara dengan investasi awal senilai Rp 20 miliar. Rencana mengoperasikan pabrik ini sudah ada sejak 2014 lalu, namun tertunda menunggu regulasi pemerintah.
Pembangunan pabrik ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2014 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan TKDN Industri Elektronika dan Telematika, yang merupakan turunan Undang-Undang No 3/2014 tentang Perindustrian. Di peraturan itu disebutkan, perakit lokal harus memiliki formula, yakni 80% untuk kegiatan manufaktur dan 20% untuk kegiatan riset dan pengembangan.
Layak Koleksi
Sementara itu, hasil terbaru dari riset Mandiri Sekuritas, Senin (5/1) menyatakan emiten dengan kode TELE ini layak dikoleksi sahamnya.
Rekomendasi yang dikeluarkan sekuritas lokal ini BUY bagi saham TELE dengan TP Rp1.050. Saham TELE saat ini diperdagangkan pada 11,5x PE FY15.
Kinerja TiPhone sepanjang
sembilan bulan terakhir 2014 memang lumayan kinclong dengan mencatatkan pendapatan Rp10,2 triliun dan laba bersih Rp241 miliar.
Sebagai distributor TiPhone memiliki tantangan menurunnya margin dari segmen ponsel karena diskon dan perang harga di pasar.
Namun, TiPhone diperkirakan akan membukukan kinerja puncak di kuartal keempat 2014 karena musim tinggi dari segmen handset dan rabat potensial dari prinsipal. Berdasarkan kinerja historis, sekitar 30% dari pendapatan dan laba bersih akan disumbangkan dari kuartal IV.(ak)