telkomsel halo

Pertumbuhan Indeks Evolusi Digital Indonesia Menjanjikan

12:29:53 | 03 Nov 2014
Pertumbuhan Indeks Evolusi Digital Indonesia Menjanjikan
Irni Palar (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – Pertumbuhan Indeks Evolusi Digital Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup baik dalam mendukung kegiatan jutaan pengguna internet domestik dengan berbagai tantangannya.

Hal ini sesuai dengan Indeks Evolusi Digital yang dikembangkan MasterCard dan The Fletcher School di Tufts University yang memetakan negara paling siap dalam mendukung miliaran pengguna internet di masa yang akan datang. Indeks Ekonomi Digital mengukur tingkat transformasi kegiatan ekonomi yang berkembang dari kegiatan konvensional ke digital.

Country Manager MasterCard Irni Palar mengungkapkan  terdapat 2,9 miliar pengguna internet di dunia. Sementara itu sektor bisnis dan pemerintahan juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan jangkauan mereka dengan membawa 60% dari populasi internet global.

“Riset ini mengidentifikasi dorongan yang saling terkait satu sama lain seperti, penawaran, permintaan, institusi dan inovasi yang mengidentifikasi evolusi digital masing-masing negara dan dapat menjadi evaluasi strategis untuk pertumbuhan di masa yang akan datang,” katanya.

Kondisi Indonesia
Pada Indeks Evolusi Digital 2014 yang diumumkan hari ini, Indonesia masuk kedalam zona negara Watch Out atau negara dengan peluang dan tantangan yang cukup besar bersama Nigeria, Mesir, Filipina, Vietnam dan beberapa negara lainnya. Diperlukan terobosan dan inovasi untuk membuat pertumbuhan negara-negara yang ada di zona ini untuk tumbuh lebih jauh dan terus berkembang.

Berdasarkan indeks tersebut, sebagai negara yang masuk ke dalam kategori Watch Out, Indonesia bersama Rusia, Nigeria, Mesir dan Kenya dianggap masih memiliki ketidakstabilan kelembagaan dan kurangnya komitmen untuk melakukan reformasi digital. Tetapi dengan kondisi geografis dan demografis yang ada membuat negara ini dianggap sangat potensial untuk bisnis dan investasi.

Dalam hal kegiatan ekonomi digital, industri e-commerce domestik Indonesia masih berusaha menyerap cash untuk mengikuti perkembangan e-commerce.

Indonesia terhitung sebagai negara yang memiliki preferensi yang tinggi pada uang kartal. Karenanya cara pembayaran transaksi elektronik yang paling sering digunakan adalah bank transfer melalui ATM, untuk mengakomodasi ini, banyak website yang memberikan jeda waktu transaksi untuk menyelesaikan pembayaran via bank transfer hingga 48 jam sebelum transaksi dibatalkan.

Hal yang terjadi di Indonesia bertolak belakang dengan apa yang terjadi di China karena mereka menggunakan third-party payment vendors melalui aplikasi pada perangkat seluler mereka atau bahkan aplikasi m-commerce buatan para merchant.

“Indeks ini akan membantu sektor bisnis dan pemerintahan di Asia untuk memahami lanskap digital terus berkembang disetiap negara, mengungkapkan tren yang ada serta menyediakan insight yang berharga mengenai keadaan terkini dan masa yang akan datang dari para pengguna internet,” kata group head, Emerging Payments, Asia/Pacific, MasterCard Raj Dhamodharan.

Sekadar diketahui, riset ini menganalisa setiap pasar mulai tahun 2008 hingga 2013 untuk memahami tolok ukur suatu negara, proses yang terjadi dan identifikasi dari area yang bisa dikembangkan. Negara-negara tersebut di kelompokan menjadi empat zona yakni  Break Out, stall out, stand out, dan watch out.

Break out adalah negara-negara ini memiliki tingkat kesiapan yang rendah, namun memiliki perkembangan yang cukup pesat. India, China, Brasil, Vietnam, dan Filipina adalah contohnya. Jika tingkat evolusi mereka dipertahankan, negara-negara tersebut akan menjadi negara dengan ekonomi digital yang kuat, tetapi indeks ini memperlihatkan bahwa tingkat pertumbuhan berikutnya akan makin susah diraih.

Stall Out adalah walaupun memiliki sejarah pertumbuhan yang kuat, negara-negara ini (sebagian besar negara barat, Eropa utara, Australia dan Jepang) telah matang. Inovasi dan mencari pasar yang tepat melewati batasan domestik akan makin kritikal dalam menentukan pertumbuhan selanjutnya.

Stand Out adalah negara-negara ini, seperti Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat dan New Zealand memiliki dan terus melakukan transaksaksi digital dengan tingkat yang cukup tinggi, didukung dengan teknologi terkini dan pasar lokal yang sangat mendukung. Agar tetap masuk ke dalam jajaran Stand Out, negara-negara ini harus masuk ke dalam jalur cepat bidang inovasi.

GCG BUMN
Terakhir,  Watch Out dimana negara-negara ini mendapat tantangan, tetapi dengan 2,5 miliar populasi secara keseluruhan, mereka menyediakan kesempatan yang signifikan untuk investasi. Contohnya adalah Indonesia, Rusia, Nigeria, Mesir dan Kenya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories