telkomsel halo

Bank Mandiri Perluas Segmen e-Money

11:39:34 | 03 Nov 2014
Bank Mandiri Perluas Segmen e-Money
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Bank Mandiri menggandeng Bank Syariah Mandiri meluncurkan BSM  e-Money dan BSM Mobile Banking Multiplatform untuk memperluas segmen pengguna Mandiri e-money dan meningkatkan pelayanan.  

Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Nandan Sandaya mengharapkan kehadiran BSM e-Money memudahkan nasabah untuk melakukan pembayaran di beberapa merchant, antara lain tol, Transjakarta, Commuterline, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, dan Superindo.

Pengisian ulang BSM e-Money dapat dilakukan di seluruh tempat isi ulang Mandiri e-Money, cabang BSM, maupun merchant retail yang bekerja sama dengan perseroan.

Sedangkan produk BSM Mobile Banking Multiplatform merupakan layanan mobile banking yang dapat diaplikasikan kepada semua smartphone dengan operating system Blackberry, Android, IOS, dan Symbian.

“Bagi Bank Mandiri selaku induk perusahaan, peluncuran BSM e-Money merupakan strategi untuk memperluas segmen pengguna mandiri e-Money. Jadi ke depan, market share transaksi kami secara nasional akan semakin meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin.

Dikatakannya, jumlah kartu mandiri e-money yang beredar hingga September 2014  mencapai 4,5 juta kartu dengan rata-rata frekuensi transaksi sebesar Rp 11 juta per bulan. Saat ini pangsa pasar frekuensi transaksi mandiri e-Money mencapai 65% dari total transaksi uang elektronik nasional.

“Mandiri e-Money juga mencatat peningkatan volume transaksi. Pada periode Januari-September 2014, transaksi e-Money terus meningkat hingga Rp1,2 triliun atau tumbuh sekitar 10% dibandingkan periode sama tahun lalu,” jelasnya.

Sementara sepanjang 2014, transaksi e-banking melalui mesin ATM, BSM Mobile Banking, dan BSM Netbanking mencapai Rp 3,5 juta transaksi per bulan.

GCG BUMN
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan transaksi pada 2013 yang sebesar Rp 2,7 juta per bulan. Sementara pada kuartal III-2014, layanan e-banking BSM menyumbang fee based income (FBI) sebesar Rp 69,44 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode sama pada 2013 yang sebesar Rp40,70 miliar.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories