JAKARTA (IndoTelko) - Banyak jalan menuju Roma. Inilah prinsip yang dipegang oleh Telkom dalam menggelar Layanan Keuangan Digital (LKD) atau branchless banking.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menggandeng PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang masuk kelompok Buku III atau bank dengan modal Rp 5 triliun - Rp 30 triliun. Bank Buku III dalam draf aturan yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) termasuk berhak menggelar LKD.
“Sinergi BTN dan Telkom merupakan salah satu bentuk Sinergi BUMN yang strategis untuk kepentingan Nasional dan mendukung kebijakan pemerintah dalamGerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai implementasi Financial Inclusion,” ujar Direktur Utama Telkom Arief Yahya di Jakarta, Kamis (2/10).
Dijelaskannya, sinergi BTN dengan Telkom untuk tahap awal di uang elektronik melalui PT. Finnet Indonesia (Finnet) yang merupakan anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam solusi pembayaran elektronika.
Kedua BUMN ini sepakat untuk merealisasikan kerjasama tersebut dalam bentuk layanan agent banking dengan outlet Telesindo, Cash management dengan Virtual account, dan EDC.
"Kami mulai dengan Komunitas Penjualan Pulsa dimana saat ini masih banyak menggunakan transaksi dengan cash basis. Kebetulan TiPhone (pemegang saham Telesindo) sahamnya kita kuasai 25%. Kita beri nama produknya rekening Genggam," katanya.
Direktur Utama Finnet Otong Iip menjelaskan, perseroan membangun solusi dari transaksi yang dilakukan secara tunai menjadi non tunai dengan memanfaatkan teknologi terkini yaitu fitur rekening genggam (e-money) dalam aktivitas bisnis para nasabah.
Layanan perbankan terpadu tersebut akan diimplementasikan untuk mendukung bisnis komunitas penjualan pulsa yang dikelola oleh Telesindo, antara lain: Remittance, Payments, Funding & Lending, Payment Gateway, Cross Selling, Mobile Financial Services.
BTN tidak hanya memberikan layanan untuk transaksi keuangan sehari-hari kepada komunitas ini, tetapi lebih jauh lagi akan berperan dalam pemberdayaan usaha mikro dengan pemberian kredit mikro untuk mengembangkan bisnis mereka.
Saat ini pilot project layanan perbankan terpadu BTN dilaksanakan di kota Jabotabek, Tanggerang Selatan dan Pandeglang, seiring dengan pelaksanaan training untuk outlet dan masyarakat sekitar wilayah pilot project.
Selain itu, dengan lisensi debit acquirer dari Bank Indonesia yg dimiliki oleh Finnet maka Finnet bekerjasama dengan BTN untuk memberikan layanan pembayaran melalui EDC (Electronic Data Capture) di Merchant-nya BTN menggunakan Kartu Debit BTN.
"Tahap awal dengan 100 ribu agen dari Telesindo ini. Keunggulan produk kita adalah rekening mirror (rekening bank) pelanggan bisa langsung didebet jika jumlah rekening virtual (nomor ponsel) habis. Ini merupakan langkah awal menuju ke LKD jika layanan itu sudah mulai dikomersialkan. Nanti dari sekitar 100 ribu agen Telesindo ini kita saring untuk menjadi agen LKD sesuai aturan OJK," pungkasnya.(id)