telkomsel halo

Ekspansi Bisnis

Telkom Tuntaskan Akuisisi CCA

14:13:53 | 30 Sep 2014
Telkom Tuntaskan Akuisisi CCA
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) melalui anak usahanya,  Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty. Ltd atau Telkom Australia telah menuntaskan akuisisi 75% saham Contact Centres Australia Pty. Ltd (CCA) dengan nilai transaksi AU$ 11 juta atau setara Rp 120 miliar.

CCA didirikan pada 2002  dan  bergerak di Business Process Outsourcing (BPO) yang dimiliki Ben Crabbe, Sue Crabbe dan Peter Thomson. Pelanggan korporasinya diantaranya Colgate, Rio Tinto, Pfizer Australia, dan Yellow Brick Road.

Perseroan salah satu pemain utama di pasar contact center Australia dengan dukungan 600 karyawan  dan memiliki dua anak usaha yakni Financial Information Services (FIS) Pty. Ltd in New South Wales (NSW), Australia dan Contact Center New Zealand Ltd (CCNZ) di Wellington, New Zealand. Telkom Australia sendiri telah berdiri sejak 2013 di Melbourne, Victoria.

CEO Telkom Australia Siam Nugraha mengatakan, setelah mengevaluasi sejumlah perusahaan yang menjadi target akuisisi, perseroan terkesan dengan kualitas manajemen, sistem, dan sumber daya manusia (SDM) di CCA.

“Kami beserta tim dari CCA berniat terus berinvestasi untuk tumbuh di pasar Australia dan Selandia Baru, serta mengembangkan bisnis BPO di Indonesia," jelas Siam dalam situs resmi Telkom International Indonesia (Telin) pada  26 September 2014.

Kabarnya, CCA juga akan disinergikan dengan anak usaha Telkom yang bermain di BPO yakni PT Infomedia Nusantara (Infomedia). Dalam laporan keuangan Telkom semester satu 2014, pendapatan dari bisnis call center sebesar Rp 221 miliar tumbuh 46,35% secara year on year (yoy) dari Rp 151 miliar.

Telkom sendiri belum lama ini meresmikan kantornya di Amerika Serikat yang digunakan  Telekomunikasi Indonesia International USA, Inc (Telkom USA) di Los Angeles.Kehadiran Telkom USA diharapkan tak hanya memperkuat bisnis konektifitas, tetapi juga bisa menjadi jembatan bisnis dengan Silicon Valley.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga sedang mengkaji opsi pendanaan eksternal sebesar Rp 10 triliun untuk kegiatan ekspansi tahun depan. Opsi pendanaan yang dikaji melalui obligasi dan pinjaman perbankan.

GCG BUMN
Dana Rp 10 triliun tersebut merupakan bagian dari belanja modal sebesar 20 triliun yang dialokasikan untuk tahun depan. Fokus bisnis Telkom Grup kedepannya  adalah menjaga dominasi Telkomsel sebagai market leader bisnis seluler di Indonesia, membangun infrastruktur broadband, dan mengembangkan international expansion.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories