telkomsel halo

BRI Layak Kelola Slot Orbit 150,5 BT?

11:13:47 | 26 Mar 2014
BRI Layak Kelola Slot Orbit 150,5 BT?
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Slot orbit satelit 150,5 derajat Bujur Timur (BT) dinilai layak dikelola oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) karena memiliki fundamental pemodalan yang kuat dan bisa menjaga kedaulatan negara  di angkasa.

"Sudah saatnya untuk sumber daya alam strategis dikuasai oleh perusahaan pelat merah. Anda lihat itu bagaimana  satelit  Inamarsat bisa membantu pencarian Pesawat Malaysia Airlines. Kalau Indonesia berdaulat atas satelitnya, semua bisa kita lakukan secara mandiri," tegas Mantan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala di Jakarta, Rabu (26/3).

Menurutnya, dari sisi fundamental pemodalan bank pelat merah itu lumayan kuat karena pembuatan dan peluncuran satelit ditopang kas  internal. "Guna lebih memperkuat bisnis satelit dari  BRI nantinya sebaiknya menggandeng operator telekomunikasi dan bentuk anak usaha untuk mengelola satelit  itu nantinya," sarannya.

Sementara itu, Anggota BRTI Nonot Harsono mengingatkan jika BRI mengelola slot orbit harus diperhitungkan dampaknya di tataran bisnis secara umum. "Kalau BRI boleh kelola slot, nanti Telkom harus diijinkan mendirikan bank," katanya.

Hal lain dari sisi regulasi yang disorot Nonot adalah jika BRI nanti mengantongi lisensi Telekomunikasi Khusus (Telsus) tak bisa melakukan sewa-menyewa transponder dengan Indosat. "Masalahnya kebutuhan BRI itu tak lebih dari 24 transponder. Jika BRI tergoda  menyewakan, bagaimana  aturannya? Tentu harus  juga mengantongi lisensi komersial. Sedangkan di aturan Bank  Indonesia setahu saya tak boleh bank buat anak usaha diluar bisnis perbankan," jelasnya.

Namun, diakuinya, saat ini BRI menjadi pilihan paling rasional untuk mengelola slot orbit 150,5 BT itu karena Indosat sendiri tak memiliki pemodalan kuat. "Kala  dibuka mediasi dengan BRI untuk sewa transponder, Indosat hanya minta sedikit. Sekarang kita hanya perlu ingatkan BRI menyetop melepas saham di  luar negeri.Saat ini dari  45% saham yang dilepas, 80% dibeli asing," tegasnya.

Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan sinyal slot orbit 150,5 BT akan dikelola BRI, sedangkan Indosat posisinya menyewa transponder ke bank tersebut.

Bisnis satelit sendiri selama ini berkontribusi sekitar 1% terhadap pendapatan usaha Indosat.  Di 2013 pendapatan usaha Indosat tercatat Rp 23,8 triliun, hal  ini berarti bisnis satelit berkontribusi Rp 238 miliar terhadap pendapatan usaha Indosat.

Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) sendiri memperkirakan kebutuhan transponder satelit komunikasi di Indonesia tumbuh sekitar 10% setiap tahun. Data Asosiasi meyebutkan jumlah transponder saat ini mencapai 111 unit dengan nilainya mencapai Rp 6 triliun per tahun.

Tingkat persaingannya juga tinggi, elain perusahaan Indonesia, bisnis satelit juga dipenuhi oleh pemain global. Misalnya Intelsat/PanAmsat dari Amerika Serikat, SCC (Jepang), AsiaSat (Hong Kong), Measat (Malaysia), ABS (Hong Kong), SES (Belanda), dan Jsat (Jepang).(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year