telkomsel halo

Andalkan Paket Unlimited, XL Siap Menghadapi Tantangan Tahun Kuda

14:31:41 | 23 Mar 2014
Andalkan Paket Unlimited, XL Siap Menghadapi Tantangan Tahun Kuda
Ilustrasi (Dok)
BANJARMASIN (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk ( XL) akhirnya buka-bukaan terkait aksinya kembali bermain dengan paket unlimited dalam layanan data mulai Februari 2014 setelah meninggalkan gimmick pemasaran itu pada 2012 lalu.

“Kami ini adalah pelopor tarif murah di Indonesia, kita ingin meneruskan itu dengan menawarkan paket unlimited untuk akses internet,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi dalam paparan media gathering dan outlook XL 2014 di Banjarmasin, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan telah belajar banyak dari penerapan paket unlimited beberapa tahun lalu dimana  ada sekitar 2% pelanggan yang memakai internet secara berlebihan sehingga membebani 40% jaringan XL. Padahal, jika dirata-rata, pemakaian internet secara normal dari satu pelanggan hanya 1GB hingga 2GB per bulan.

Perseroan telah memasang solusi dari Ericsson yakni Policy Charging and Rules Function (PCRF) yang diletakkan setelah Gateway GPRS Support Node (GGSN) yang menjadi gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke  Public Data Network (PDN).

“Alat ini efektif menjaga jaringan dari pelanggan yang abuser. Kami harus melindungi 98% pelanggan yang benar-benar membutuhkan akses. Sedangkan bagi yang 2% itu kita akan pelan-pelan menurunkan kecepatannya kalau kuota terpenuhi,” jelasnya

Menurutnya, paket unlimited ini akan memberikan kepastian kepada pelanggan dari sisi harga dan kualitas, sementara dari sisi XL bisa menjaga jaringan. “Dua minggu setelah diluncurkan, paket ini bisa mendongkrak jumlah pelanggan XL. Ini artinya masyarakat happy,” paparnya.

Menjaga Margin
Lebih lanjut Hasnul mengungkapkan, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sekarang adalah mendapatkan margin positif dari berjualan data karena selama ini selalu merugi.

Pekerjaan ini kian berat karena XL harus mempertahankan tarif bagi pelanggan Axis yang dikenal selalu bermain unlimited dengan banderol terlalu murah yakni di US$ 1,8 per GB. XL sendiri mematok harga US$ 3,9  untuk setiap gigabyte trafik internet.

Alhasil, tanpa masuknya sekitar 17 juta pelanggan Axis ke jaringan,  XL mengalami kerugian sekitar 10% untuk setiap GB yang dijualnya. XL mencatat, dari 60,5 juta total pelanggan XL di tahun 2013, sebanyak 33,7 juta di antaranya merupakan pelanggan data.Layanan data ini memberi kontribusi Rp 3,9 triliun, atau sekitar 23%  dari total pendapatan XL pada tahun 2013 yang mencapai Rp 21,4 triliun.

“Kita sekarang berusaha menurunkan biaya dengan terus mematangkan konsep berbagi jaringan aktif bersama operator lainnya, sembari mengelola trafik agar setiap byte yang dijual tak merugikan,” katanya.

Terkait masuknya sekitar 17 juta pelanggan Axis pasca akuisisi, Hasnul mengakui, memaksa XL terus mendorong efisiensi karena dari sisi Average Revenue Per User (ARPU) pelanggan Axis hanya setengah dari XL. ARPU pelanggan XL sekitar Rp 27 ribu, sedangan Axis sekitar Rp 16 ribu.

"Secara blended ARPU nanti akan turun karena kami tak akan mengubah tarif dan paket layanan Axis hingga masa integrasi selesai. Kemungkinan nanti kita mainnya di Time Zone untuk profil pelanggan yang menggunakan jaringan berlebihan.Kita maunya penyesuaian tarif untuk pelanggan Axis berjalan secara alami. Soalnya kita punya target dalam tiga tahun kedepan layanan data bisa berkontribusi 30% bagi total omzet,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year