telkomsel halo

Petualangan Internasional Telkom Berlanjut ke Arab Saudi dan AS

09:56:04 | 17 Mar 2014
Petualangan Internasional Telkom Berlanjut ke Arab Saudi dan AS
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan meneruskan petualangannya menjelajah pasar internasional pada tahun ini ke Arab Saudi dan Amerika Serikat  tahun ini, setelah menembus pasar Asia Tenggara tahun lalu.

“Program International Expansion (Inex) dengan  Telin sebagai kendaraanya akan berlanjut pada tahun ini. Kami akan melangkah lebih jauh lagi setelah bermain di Asia Tenggara. Kita akan masuk ke  pasar Timur Tengah dan Amerika Serikat,” ungkap VP Public Relations Telkom Arif Prabowo, kemarin.

Diungkapkannya, kendaraan yang menjadi andalan Telkom untuk menjelajah pasar internasional adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin).

Sejauh ini Telin telah beroperasi di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, dan Myanmar pada tahun lalu.

Telin saat ini memiliki 8 anak perusahaan dan 1 kantor cabang di luar negeri yaitu Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telin Timor-Leste dengan produknya Telkomcel, Telkom Australia, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telkom Taiwan, Telkom USA, dan kantor cabang di Myanmar.  

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pada 11 Desember 2013 telah mendirikan Telkom USA  bertempat di California dan merupakan entitas anak yang 100% sahamnya dimiliki oleh Telin.

Telkom sendiri pada tahun lalu juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan AL-Lama Group. AL-Lama merupakan konglomerat bisnis cukup terpandang di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti properti, hotel, konstruksi, dan telekomunikasi.

Dijelaskannya, terdapat  empat pendekatan strategi yang  dilakukan. Telkom Group mengembangkan sayapnya ke pasar internasional yakni  Business follows People, Money, Traffic dan Network.  

Dikatakannya, masuknya Telkom ke Amerika Serikat bentuk implementasi strategi follow the traffic. Dimana trafik, khususnya data banyak bermuara di Amerika Serikat, sehingga sangat potensi untuk membangun dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu Hub untuk seluruh Asia Tenggara.

"Captive market terbesar di Asia Tenggara adalah  Indonesia dengan jumlah pengguna broadband yang terbesar," paparnya.

Ditambahkannya, Telkom  tetap akan fokus dengan portofolio Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services (TIMES). “Tetapi, tanpa program International Expansion, Telkom tidak akan mampu tumbuh double digit. Telkom juga harus melakukan ekspansi ke pasar internasional terutama ke negara-negara yang masih prospektif,” katanya. 

Operasional Tumbuh
Presiden Direktur Telin, Syarif Syarial Ahmad menambahkan tahun 2013 merupakan pondasi awal kesuksesan Telin di tahun 2014. Hal ini dibuktikan  dengan keberhasilan perusahaan dalam melampaui target pendapatan hingga 34,9 persen, angka tersebut melebihi total pertumbuhan beban sebesar 24,4 persen.

“Pada tahun ini kami memperbaiki skenario dan business plan Perusahaan, persiapan pencapaian target pendapatan bagi Telkom Australia dan Telin Timor-Leste serta tidak luput dari perhatian Telin adalah pengembangan infrastruktur jaringan, mengingat  infrastruktur inilah yang nantinya akan membawa Telin dan footprint-nya berhasil dalam pencapaian target pendapatan,” jelasnya.

Di samping itu, menyambut tahun 2014, Telin juga akan meluncurkan beberapa produk baru seperti Content Delivery Network (CDN), Telepresence serta IPX.

Secara terpisah, Analis dari Investa Riset Kiswoyo Adi Joe menilai aksi ekspansi Telkom dengan menggandeng sejumlah mitra ke pasar internasional bisa menjadi pengungkit pendapatan BUMN ini dimasa mendatang.

“Langkah Telkom cerdik menggandeng mitra, kalau membangun jaringan sendiri, itu akan memberatkan dari sisi beban. Ekspansi internasional ini bisa menjadi penopang pendapatan Telkom di masa mendatang,” ungkapnya.

GCG BUMN
Sekadar catatan, Telkom sendiri membidik dari bisnis internasional berkontribusi sekitar 10% bagi total omzet di 2015. Untuk tahun ini disiapkan belanja modal sekitar Rp 500 miliar guna mendukung bisnis internasionalnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories