telkomsel halo

Telkom Dianggap Layak Tuntaskan Rute Palapa Ring

09:51:37 | 05 Feb 2014
Telkom Dianggap Layak Tuntaskan Rute Palapa Ring
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dianggap layak menuntaskan pembangunan rute serat optik Palapa Ring ketimbang pemerintah memaksakan diri ikut membangun infrastruktur tersebut.

Demikian rangkuman pendapat dari Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga, Presiden Director & CEO Indosat Alexander Rusli, dan Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi kala menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (5/2).

“Kami setuju rute Palapa Ring dituntaskan oleh Telkom. Kalau kita lihat tinggal menutupi yang bolong-bolong, Telkom bisa menuntaskan pembangunan itu dengan dana USO. Tetapi, dalam penggunaannya akses harus dibuka untuk semua pemain,” kata Hasnul.

Alex Sinaga menambahkan, jika melihat dari sisi dana yang dibutuhkan, memberikan pekerjaan menuntaskan rute Palapa Ring lebih efisien dan hemat ketimbang pemerintah melakukan tender dan membangun sendiri. “Lebih jauh penghematannya, Telkom kan tinggal sedikit lagi menuntaskan Palapa Ring,” katanya.

Alex Rusli mengingatkan, jika serat optik di rute Palapa Ring versi pemerintah memunculkan pemain baru akan memunculkan inefisiensi. “Tidak tepat pemerintah atau ada operator baru yang operasikan serat optik Palapa Ring, baiknya diserahkan ke eksisting, setelah itu network sharing. Kalau diserahkan ke pemain eksisting, hanya dianggap incremental cost, jadi tidak besar biayanya,” katanya.

Anggota Komisi I DPR RI Harry Kartana mengaku heran pemerintah ngotot menggelar tender Palapa Ring II, padahal Telkom sudah membangun sebagian besar rute dari jalurnya.”Saya bingung kenapa kemenkominfo memaksa menggelar tender itu,” katanya.

Palapa Ring merupakan megaproyek membangun tulang punggung (backbone) serat optik internasional yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di KTI yang digagas sejak 2008.

Awalnya proyek mercu suar ini membutuhkan biaya sekitar US$ 225 juta  terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable).  Telkom, Indosat, XL, dan Bakrie Telecom kala itu menggagas sebuah konsorsium dan akhirnya bubar di tengah jalan.

Telkom akhirnya memutuskan jalan sendiri membangun dengan nama proyek Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Pemerintah sendiri belakangan ingin menggelar tender Palapa Ring II kabarnya menelan dana sekitar Rp 2,8 triliun pada Juni mendatang.

Sementara Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan, perseroan telah mengoperasikan Mataram-Kupang Cable System (MKCS)  sepanjang 1.041 km yang menelan biaya sekitar  Rp 600 miliar.

“Kita harapkan pada Oktober 2014 sebagian dari SMPCS juga bisa dioperasionalkan. Kami fokus menuntaskan proyek ini karena dananya multiyear sampai 2015. Kami sejauh ini sudah diajak bicara pemerintah soal tender Palapa Ring itu, terutama soal sinkronisasi. Hal yang jelas, dalam pengalaman kami membangun rute ini lumayan berat, soalnya 60% itu kabel laut,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto mengatakan, jika Telkom yang akan menuntaskan proyek Palapa Ring regulasi terpaksa diubah. “Itu harus mengubah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. Kami tidak bisa main tunjuk operator, nanti ada pihak yang mempermasalahkan, bisa berurusan dengan hukum. Soalnya di aturan tak ada disebutkan bisa tunjuk operator,”tegasnya.

Gatot menegaskan, sejauh ini persiapan untuk menggelar tender Palapa Ring versi pemerintah terus berjalan. “Tetapi kami terbuka dengan masukan jika DPR bilang itu dikoreksi. Kita tunggu masukan untuk kebaikan bersama,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year