telkomsel halo

Wah... BRI Serius Ingin Kelola Satelit

10:12:23 | 23 Jan 2014
Wah... BRI Serius Ingin Kelola Satelit
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk ternyata benar-benar serius ingin memiliki satelit sendiri untuk melayani jaringan ATM dan komunikasi miliknya.

Hal itu diisyaratkan Direktur Utama BRI Sofyan Basir yang menyatakan bank pelat merah tersebut telah menyiapkan dana internal sekitar US$ 250 juta atau sedikitnya Rp 2,5 triliun untuk membangun dan mengelola satelit sendiri.

“Kami sudah ajukan permintaan ke Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengelola slot satelit dan memiliki satelit sendiri. Kalau sudah ada izin, kita langsung bangun,” ungkapnya, kemarin.  

Diungkapkannya, selama ini untuk mengelola komunikasi data, perseroan  menyewa 20-22 transponder kepada sejumlah operator seperti Telkom, Indosat, Citra Sari Makmur dan lainnya.  Sayangnya dari sejumlah provider tersebut hanya tiga yang memiliki satelit.

Saat ini BRI memiliki memiliki 22.000 titik yang perlu disuplai jaringannya. Titik tersebut terdiri dari kantor cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM) milik perseroan. Hal yang menjadi kendala adalah performa dari mitra tak optimal sehingga BRI memutuskan untuk mengelola sendiri satelitnya.

Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengakui BRI sebagai salah satu pihak yang tertarik mengelola slot orbit 150,5 Bujur Timur (BT). Selama ini slot tersebut dikelola Indosat dengan menempatkan satelit Palapa C-2.

Indosat masih berkeinginan untuk menjadi pengelola slot tersebut dan mengaku sudah menggandeng Orbital untuk meluncurkan satelit Palapa E. Kemenkominfo sendiri belum mengeluarkan keputusan terkait permintaan Indosat.

Selain BRI, kabarnya Telkom juga berminat dengan slot orbit tersebut.

Banyak kalangan menilai, jika BRI masuk ke bisnis satelit lumayan menguntungkan bagi bank tersbeut karena ada potensi pendapatan Rp 10,8 triliun dalam kurun waktu 16 tahun ke depan.

Asumsi 16 tahun itu merujuk masa orbit satelit Palapa-C2 yang 18 tahun sejak diluncurkan pada 1996, pendapatan bisnis satelit Indosat yang mencapai Rp 131 miliar di semester I 2013, dan pertumbuhan pendapatan bisnis satelit sebesar 10% per tahun.

Laporan keuangan BRI semester I 2013 menyebutkan biaya komunikasi mencapai Rp 50 miliar. BRI juga tercatat memiliki kontrak senilai Rp 50 miliar per tahun untuk kebutuhan jasa layanan komunikasi satelit.

Jika memiliki satelit sendiri, BRI berpotensi menghemat biaya untuk komunikasi satelit. Selain itu juga berpotensi mendapatkan pendapatan tambahan dari penyewaan satelit kepada pihak lain seperti stasiun televisi.

Apalagi, BRI kandidat kuat sebagai bank yang akan menjalankan bisnis branchless banking dimana pemanfaatan teknologi satelit menjadi semakin penting bagi operasional bank.

GCG BUMN
Hal yang menjadi masalah nantinya adalah BRI belum memiliki pengalaman mengelola satelit dan hingga saat ini tak mengantongi izin telekomunikasi khusus.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories