telkomsel halo

Menguak Langkah First Media di Tahun Kuda

08:25:54 | 30 Dec 2013
Menguak Langkah First Media di Tahun Kuda
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT First Media Tbk (KBLV) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis guna menghadapi tahun kuda (2014) yang akan datang tak lama lagi.

Salah satu pemain TV kabel dan internet terbesar di Indonesia ini berencana menyiapkan dana sekitar US$ 80 juta - US$ 100 juta untuk menopang langkahnya di tahun kuda mendatang.

“Kami membidik pendapatan pada tahun 2014 tumbuh 22% hingga 29% atau sebesar  Rp 2,2 triliun dari posisi akhir tahun ini yang diperkirakan  Rp 1,7 triliun - Rp 1,8 triliun. Sementara, EBITDA  ada di Rp 450 miliar atau naik 28% dari proyeksi tahun ini Rp 350 miliar,” ungkap Direktur First Media Dicky Moechtar akhir pekan lalu.

Direktur Keuangan First Media Larry Ridwan menambahkan, pendanaan dari belanja modal tahun depan sebagian berasal dari kas internal, sedangkan sisanya diusahakan dari  pinjaman bank. “Selain itu ada dana segar nanti dari hasil IPO anak  usaha  Link Net,” jelasnya.

Seperti diketahui, Link Net sejak tahun ini sudah digadang untuk IPO, tetapi karena terlewatinya  masa tenggang dari tanggal audit (buku) laporan keuangan yang digunakan molor menjadi  2014.

"Awalnya, Link Net bakal melakukan IPO dengan menggunakan buku Maret sebagai dasar valuasinya. Tapi, ternyata rencana mundur dan akhirnya Link Net bakal menggelar IPO di tahun depan dengan menggunakan buku September 2013. Kami berharap sebelum kuartal I 2014 selesai, Link Net sudah bisa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata Dicky.

LTE
Lebih lanjut Dicky mengungkapkan, salah satu langkah strategis yang dilakukan perseroan pada tahun depan adalah menggelar teknologi time duplex-long term evolution (TD-LTE) atau 4G LTE pada kuartal pertama untuk menggenjot pendapatan dari layanan wireless broadband.

“Pasokan pendapatan kami itu ada tiga yakni TV Kabel, broadband internet, dan media. Broadband  internet itu terbagi dua yakni dengan serat optic dan wireless broadband.Di kuartal pertama 2014 setelah lulus uji Laik Operasi (ULO) dari pemerintah, kita akan komersialkan 4G LTE,” ungkapnya.
 
Diungkapkannya, saat ini layanan 4G LTE yang didukung penyedia jaringan Huawei itu baru ada sekitar 1.100 BTS. “Idealnya ada tiga ribu BTS agar layanannya optimal. Rencananya 20%  dari total belanja modal pada tahun depan untuk pengembangan wireless broadband,” jelasnya.

Ditambahkannya, pada tahun depan perseroan tetap ingin menggenjot layanan internet broadband berbasis kabel dimana akan menyerap sekitar 65% dari total belanja modal. “Kita punya target memiliki sekitar 1,5-1,6 juta homepass pada 2014 dari 1,2 juta homepass tahun ini. Kita juga akan ekspansi ke luar Jakarta seperti Surabaya dan Bandung,” katanya.

Ditargetkannya, pada tahun depan perseroan memiliki  850 ribu pelanggan atau meningkat  30% dibanding dengan tahun ini yang sebesar 620 ribu, di mana 312.000 diantaranya pelanggan internet dan sisanya tv kabel.

Terkait dengan kinerja perseroan yang belum bangkit disisi bottom line hingga triwulan ketiga 2013, Dicky menjelaskan pemicu terbesar adalah depresiasi rupiah terhadap dollar AS.Untuk mengantisipasi penurunan rupiah, perseroan menyiapkan beberapa langkah seperti hedging yang dilihat satu kuartal belakangan ini atau negoisasi dengan para vendor terutama dari segi kursnya.

“Selain itu, awal tahun depan kami  juga berencana menaikkan harga langganan sebesar 15 persen untuk segmen tertentu  seiring peningkatan seperti kecepatan akses internet, ragam layanan tv, dan juga dari inovasi video on demand, serta streaming," katanya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year