telkomsel halo

Indosat Siapkan Pelanggan StarOne Migrasi ke Seluler

11:05:30 | 18 Dec 2013
Indosat Siapkan Pelanggan StarOne Migrasi ke Seluler
Alexander Rusli (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) ternyata juga menyiapkan langkah serupa dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam rangka keluar dari bisnis Fixed Wireless Access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

Anak usaha Ooredoo ini juga tengah menyiapkan kajian memindahkan sekitar tiga ribu pelanggan FWA dengan merek StarOne ke layanan seluler Indosat.

"Kita sudah ajukan permintaan ke pemerintah untuk menjalankan E-GSM. Kalau diijinkan, pelanggan StarOne segera dimigrasikan ke layanan seluler Indosat," ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli,kemarin.

E-GSM dalam istilah teknis adalah memanfaatkan teknologi GSM di rentang band 900 MHz.Biasanya menambah lebar frekuensi 10 MHz ini memanfaatkan rentang 880 - 890 MHz dan 925 - 935 MHz.

Menurutnya, Indosat bisa lebih cepat menjalankan E-GSM karena posisi frekuensi StarOne berdekatan dengan layanan seluler perseroan. Selain itu, secara entitas StarOne masih bagian dari Indosat.

"Selama ini frekuensi StarOne tak optimal  digunakan karena sebagian dialokasikan untuk guardband. Jika E-GSM jalan, di 900 MHz kita bisa dapat tambahan sumber daya dan 3G lebih optimal. Soalnya bisnis FWA itu sudah kalah sama seluler," katanya.

Sekadar catatan, Indosat memiliki frekuensi 900 MHz selebar 10 MHz. Sebanyak 5 MHz digunakan untuk layanan 3G, dan sisanya 2G.

Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono belum lama ini mengakui ada dua operator yang mengajukan izin ingin menjalankan E-GSM.Kedua operator  itu adalah Telkomsel dan Indosat.   

Diungkapkannya, terdapat dua isu yang harus dibereskan jika E-GSM ingin diterapkan oleh dua operator yang mengajukan teknologi tersebut. Pertama, masalah kepemilikan frekuensi.Kedua masalah alokasi blok yang belum semuanya berdampingan di frekuensi itu.

“Bagi Indosat mungkin tak masalah jika bicara alokasi kepemilikan karena bloknya sudah berdampingan dengan GSM miliknya. Begitu juga dari kepemilikan frekuensi yang satu payung Indosat,” katanya.

Ditambahkannya, untuk Telkomsel lebih berat karena frekuensi yang akan digunakan milik Flexi. "Tidak bisa ada pengalihan kepemilikan, karena beda entitas," katanya.

Sebelumnya, Telkom telah mengkaji exit  strategy dari bisnis CDMA dengan memindahkan 11,6 juta pelanggan ke Telkomsel dan melego sekitar 4 ribu unit BTS milik Flexi. Langkah ini diambil Telkom karena bisnis Flexi tak berkembang belakangan ini.

Kondisi yang sama juga terjadi StarOne. StarOne terus kehilangan pelanggan secara konsisten. Pada semester I-2011 tercatat 351 ribu nomor, di semester I-2012 menjadi 211 ribu nomor atau turun 39.7%.

Hingga triwulan I-2013 jumlah pelanggan StarOne 142 ribu pengguna. Pendapatan StarOne turun 43% menjadi Rp 15,9 miliar dari Rp 28,1 miliar di kuartal I 2012.(id) 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year