JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus memacu pendapatan dari produk-produk anak usahanya, salah satunya KartuHalo yang dimiliki Telkomsel.
“Kami akan memasarkan layanan nilai tambah untuk sektor enterprise pada kartu Halo Telkomsel. Pelanggan kartu Halo itu kan Average Revenue Per User (ARPU) lumayan stabil. Telkomsel itu satu-satunya yang masih bertambah pelanggan pascabayarnya,” kata Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.
Diungkapkannya, salah satu strategi yang tengah dirancang adalah memberikan layanan cloud dan storage dengan kapasitas minimal 2 GB.Saat ini pengguna Kartu Halo Telkomsel sebanyak 2,412 juta nomor dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 185 ribu.
Pelanggan Kartu Halo secara per kuartal terus mengalami pertumbuhan di Telkomsel. Di kuartal kedua 2013 sebanyak 2,326 juta nomor sedangkan di kuartal ketiga 2013 menjadi 2,412 juta nomor.
Sementara jumlah pelanggan enterprise Telkom tercatat 1.200 perusahaan, dan pelanggan UKM 150 ribu usaha.Pada tahun depan Telkom membidik dari segmen enterprise bisa menghasilkan pendapatan Rp 7,5 triliun, sedangkan di segmen usaha kecil menengah (UKM) sekitar Rp 2,5 triliun.
Strategi membundling layanan Telkomsel dan Telkom ini sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelumnya, Telkom mengenalkan SpeedyFlash yang merupakan paket berlangganan layanan TelkomselFlash dan Speedy.
Telkom memprediksi pertumbuhan pendapatan bisnis fixed broadband sebesar 13% pada 2014 lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang rata-rata 10,5%.
Berdasarkan kinerja kuartal III 2013, pelanggan Speedy tercatat sekitar 2,894 juta pengguna dan fixed line 9,25 juta. ARPU Speedy tercatat Rp 137 ribu per bulan.(ak)