telkomsel halo

Ini Siasat Telkom agar Kinerja Tetap Kinclong

08:59:54 | 06 Nov 2013
Ini Siasat Telkom agar Kinerja Tetap Kinclong
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT  Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) hingga triwulan ketiga 2013  berhasil mempertahankan petumbuhan keuntungannya di kisaran dobel digit sejak akhir tahun ini.

Telkom bersama anak usahanya Telkomsel adalah satu-satunya operator di industri telekomunikasi nasional yang berhasil tumbuh dobel digit ditengah kondisi makro ekonomi yang tak bersahabat.

Tercatat, XL pendapatannya stagnan yakni sebesar Rp 15,8 triliun dengan posisi  bottom line anjlok hingga 58% ke sebesar Rp 951,9 miliar hingga triwulan ketiga 2013.

Sementara Indosat walau   berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 17,79 triliun  atau naik 9,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,27 triliun, namun mengalami kerugian menembus Rp 1,76 triliun.

Sedangkan Telkom berhasil  membukukan keuntungan hingga September 2013 sebesar Rp 15,725 triliun atau  naik 11,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,130 triliun.

Penopang dari keuntungan hingga triwulan ketiga 2013 adalah pendapatan sebesar Rp 61,499 triliun atau naik 8,15% dibandingkan  periode sama tahun lalu sebesar Rp 56,864 triliun.

Telkomsel berhasil   membukukan keuntungan sebesar Rp 13,1 triliun hingga triwulan ketiga 2013 atau naik 11,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,7 triliun.

Pendapatan Telkomsel sebesar Rp 43,9 triliun hingga triwulan ketiga 2013 atau naik 10,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 39,85 triliun.

Strategi
Direktur Utama Telkom Arief Yahya  menjelaskan penyumbang pendapatan hingga triwulan ketiga adalah  dari  pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika sebesar  Rp 3,24 triliun atau berkontribusi 16,15%  dan pendapatan seluler Rp 1 triliun atau 4,72% dari total pendapatan.

“Kami berhasil memulihkan kinerja Telkomsel sejak setahun belakangan ini. Sekarang per bulan itu Telkomsel bisa membukukan pendapatan sekitar Rp 5,6 triliun per bulan,” ungkapnya kemarin.

Diungkapkannya, aksi lainnya adalah berhasil menekan biaya operasional dan pemeliharaan sekitar  12.9% secara per kuartal sehingga hanya menjadi Rp 4,383 triliun di kuartal ketiga dari  Rp 5,034 triliun di kuartal kedua 2013.

Penghematan operasional juga terjadi di Telkomsel yakni sebesar 9% per kuartal yakni menjadi Rp 9,282 triliun di kuartal ketiga 2013. Operasional yang bisa dihemat biasanya dari biaya sewa menara dan pembelian antena.  

Ditambahkannya, Telkom sejak setahun belakangan ini telah membuktikan diri sebagai portofolio yang konsisten. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan nilai saham sejak 30 September hingga 30 Oktober 2013, sebesar  9,52%  dengan kapitalisasi pasar senilai US$  20.77 miliar.

Saat ini saham Telkom tercatat di NYSE dan London Stock Exchange (LSE) dalam bentuk (ADS) melalui program American Depository Receipt (ADR) dengan kustodian The Bank of NewYork Mellon. Hingga 30 Oktober 2013, volume perdagangan saham Telkom di NYSE memberikan kontribusi sebesar 31.7 persen dari total perdagangan saham Telkom.

Meskipun kontribusi tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun tercatatnya saham Telkom di NYSE memberikan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap sumber-sumber pendanaan eksternal di tingkat internasional, serta valuasi premium.

“Kami akan terus meningkatkan valuasi dengan menjaga kinerja perseroan agar pemegang saham bangga dengan Telkom,” katanya

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings dalam kajiannya mengungkapkan, neraca keuangan Telkom akan kian kuat jika berhasil melakukan monetisasi aset.
Salah satu monetisasi aset yang dipercaya bisa memperkuat neraca Telkom adalah pelepasan sebagian saham anak usaha di bisnis menara, Mitratel, entah itu dalam bentuk equity dilution atau penjualan ke strategis partner.

Telkom belum lama ini telah berhasil menjual 80% sahamnya di TelkomVision ke CT Corpora dan direspons positif oleh para analis sebagai aksi cerdik mengingat selama ini anak usaha itu tak berkontribusi signifikan bagi Telkom.

Per 30 September 2013 kontribusi TV berbayar bagi Telkom hanya sebesar Rp 267 miliar atau  0,43% dari total pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year